Memperkuat Komitmen Energi Hijau
Sebagai komitmen menujubtransisi energi hijau, pemerintah jadikan kelapa sawit dijadikan pilar utama pendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon. -ANTARA FOTO-
Pasar global juga memberikan peluang besar. Proyeksi pertumbuhan pasar biodiesel dunia sebesar 5,5 persen per tahun hingga 2027 dengan nilai perdagangan mencapai 58 miliar dolar AS, membuka jalan bagi ekspor biodiesel Indonesia, terutama ke Uni Eropa, Tiongkok, dan India.
Selain itu, kebijakan tersebut juga memperkuat ketahanan energi nasional, dengan penghematan impor bahan bakar fosil senilai 2,7 miliar dolar AS pada 2023, sekaligus mengurangi ketergantungan pada fluktuasi harga minyak dunia. Perkebunan kelapa sawit juga berperan sebagai solusi alami mitigasi perubahan iklim, dengan kemampuan menyerap 64 ton CO₂ per hektare per tahun.
BACA JUGA:Bagaimana Krisis Energi global Memberikan Pengaruh Terhadap Impor Indonesia
BACA JUGA:komitmen Indonesia Menuju Masa Depan Energi Hijau
Keberlanjutan dan Teknologi
Untuk memastikan keberlanjutan, pemerintah terus mendorong adopsi teknologi canggih dalam pengolahan biodiesel. Investasi pada teknologi second-generation biofuel diperkirakan mampu meningkatkan efisiensi hingga 15--20 persen. Selain itu, sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) yang wajib mulai 2025 memastikan praktik agribisnis kelapa sawit berkelanjutan.
Perkebunan kelapa sawit juga memiliki peran unik dalam mitigasi perubahan iklim. Dengan kemampuan menyerap 64 ton CO₂ per hektare per tahun, kelapa sawit berkontribusi pada solusi alami dalam upaya Indonesia mencapai target net zero emission pada 2060.
Keberhasilan transisi ini membutuhkan kerjasama erat antara pemerintah, industri, dan masyarakat. Pemerintah telah menciptakan kebijakan yang mendukung keberlanjutan. Sementara itu, industri dituntut berinovasi untuk meningkatkan efisiensi. Masyarakat, khususnya petani kelapa sawit, memainkan peran penting dalam memastikan agribisnis yang ramah lingkungan.
BACA JUGA:Percepat Transformasi Energi Bersih dengan Pendanaan Hijau
BACA JUGA:Menarik Investasi Amerika Serikat untuk Energi Terbarukan
Dengan kelapa sawit sebagai aset strategis, Indonesia tidak hanya memperkuat ketahanan energi nasional, melainkan juga mengokohkan posisinya sebagai pemimpin global dalam transisi energi hijau. Langkah-langkah strategis ini diharapkan membawa Indonesia lebih dekat pada masa depan yang lebih bersih, mandiri, dan berkelanjutan. (**)
Sumber Indonesia.go.id