Siapa yang Mengira Ternyata Punya Sifat Perfeksionis Menyimpan 5 Bahaya yang Jarang Disadari, Sering Dianggap

Reporter: Muhamad Ardhia |

Editor: Ependi |

Sabtu , 21 Dec 2024 - 10:12

Sifat Perfeksionis Menyimpan 5 Bahaya yang Jarang Disadari-alodokter.com-

siapa yang mengira ternyata punya sifat perfeksionis menyimpan 5 bahaya yang jarang disadari, sering dianggap                             radarutara.bacakoran.co - tahukah anda sifat perfeksionis sering kali dianggap sebagai hal positif karena menandakan bahwa kamu punya standar tinggi, perhatian pada detail, dan selalu berusaha memberikan yang terbaik. 
akan tetapi, apakah anda mengetahui bahwa sifat perfeksionis juga bisa membawa banyak dampak negatif lho?
sebab di balik kesan positifnya, ada berbagai risiko tersembunyi dari sifat perfeksionis yang bisa mempengaruhi kesehatan mental, produktivitas, bahkan hubungan sosial. 
sebenarnya,memiliki standar tinggi memang bagus, tapi jika berlebihan, justru bisa menjebak kamu pada hal-hal yang kurang baik.
baca juga:bahaya jika sampai kosong ! kenali beberapa risiko jika tangki motor injeksi sampai kosong
baca juga:dibalik bahaya merokok ternyata juga menyimpan manfaat yang perlu diketahui
nah terkait itu, berikut sejumlah bahaya punya sifat perfeksionis yang harus kamu pahami. simak!
1. menyebabkan stres dan kecemasan yang berlebihan
siapa sangka perfeksionis cenderung membuat kamu menetapkan standar yang sangat tinggi bahkan sering kali tidak realistis, ketika hasil yang diinginkan tidak tercapai, stres dan kecemasan bisa muncul.
anda akan merasa tidak cukup baik, meskipun sudah berusaha maksimal, hal ini akhirnya bisa membuat kamu selalu merasa tertekan dan cemas karena takut gagal atau mengecewakan diri sendiri dan orang lain.
2. menyebabkan sulit merasa puas dengan pencapaian
baca juga:kenali bahaya mengkonsumsi kafein untuk kesehatan ibu hamil serta janin
baca juga:siapa sangka ternyata 6 kesalahan memasak ini bisa bahayakan kesehatan, jangan sampai anda lakukan!
kemudian untuk bahaya terbesar lainnya dari sifat perfeksionis adalah ketidakmampuan untuk merasa puas, walau kamu telah mencapai hasil yang baik, kamu mungkin merasa itu masih belum sempurna.
nah daripada merayakan pencapaianmu, kamu malah terus-menerus fokus pada kekurangan atau hal-hal yang bisa diperbaiki. 
namun ini bisa membuat kamu kehilangan kebahagiaan dalam proses dan hasil yang sudah didapatkan.
3. menyebabkan pekerjaan tertunda
selain itu, sifat perfeksionis kerap membuat seseorang terjebak dalam pola pikir 'harus sempurna' yang akhirnya membuat kamu menunda pekerjaan karena takut hasilnya tidak akan maksimal.
baca juga:jangan dibiarkan ! kenali bahaya dari plastik pembungkus makanan dan solusi aman dari dr. zaidul akbar
baca juga:ketahui bahaya lampu saat tidur bagi kesehatan, yang perlu diwaspadai
yang dimana alih-alih segera bertindak, kamu justru terlalu banyak berpikir dan meragukan diri sendiri. 
hal ini berakibat, pekerjaan yang seharusnya bisa selesai dengan cepat malah tertunda, bahkan tidak selesai sama sekali.
4. dapat mengganggu hubungan sosial
di lain sisi, perfeksionisme tidak hanya berdampak pada diri sendiri, tapi juga bisa mengganggu hubungan sosial. 
hal ini karena, sifat perfeksionis cenderung membuatmu terlalu kritis, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.
baca juga:selain menyebabkan munculnya kerutan, ternyata ini bahaya lain dari kekurangan kolagen
baca juga:jangan memilih karena harganya yang murah ! kenali ciri bahwa kosmetik yang anda pilih berbahaya
hasilnya orang-orang di sekitar bisa saja merasa tidak nyaman atau tertekan karena standarmu yang terlalu tinggi, selain itu, memiliki sifat perfeksionis juga membuatmu sering sulit menerima bantuan karena takut hasil kerja orang lain tidak sesuai yang diharapkan.
5. dapat menghambat pertumbuhan
selain itu, sifat perfeksionis juga mengakibatkan kamu akan takut mengambil risiko karena tidak ingin gagal, perasaan ini sering kali membuatmu harus kehilangan peluang besar yang justru bisa membawa perubahan positif dalam hidup. 
akibat ketakutan untuk melakukan kesalahan ini pada akhirnya juga menghalangi dan menghambat kamu untuk bisa bertumbuh.
baca juga:kenali, deretan penyakit yang sangat berbahaya, faktor penyebab polusi udara yang perlu diwaspadai
baca juga:rubah kebiasaan ini ! tidak di sarankan konsumsi teh pada waktu lagi makan makanan pedas, kenali bahayanya
artinya meskipun perfeksionis sering dianggap sebagai sifat yang baik, kamu perlu waspada terhadap dampak negatif yang bisa ditimbulkannya. nah terkait itu, cobalah untuk hargai setiap proses yang kamu lalui dan ingat bahwa tidak ada yang benar-benar sempurna di dunia ini. 
cara mengatasinya 
memang tidak mudah mengubah diri seseorang yang memiliki sifat perfeksionis, jika anda ingin mengendalikannya, anda dapat memulainya dengan mencoba beberapa langkah berikut ini:
* anda jangan berharap terlalu tinggi dan cobalah untuk menerima diri sendiri dan orang lain apa adanya. sadarilah bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan.
* selalu usahakan agar jangan sampai kelelahan, dan sebisa mungkin hindari perasaan kesepian dan marah, orang dengan perfeksionisme akan merasa lebih cemas dan gelisah dalam kondisi-kondisi tersebut.
baca juga:bahaya jika sampai kosong ! kenali beberapa risiko jika tangki motor injeksi sampai kosong
baca juga:dibalik bahaya merokok ternyata juga menyimpan manfaat yang perlu diketahui
* selalu belajar menerima kesalahan diri sendiri dan tidak terlalu memikirkannya.
* selalu hindari sikap menunda-nunda aktivitas atau sesuatu yang harus dilakukan.
* dapat dengan coba untuk menetapkan tujuan yang lebih realistis dan dapat dicapai, serta fokuslah pada satu tugas dalam satu waktu.
* selalu tetaplah berpikir positif saat menghadapi sesuatu yang tidak sesuai harapan untuk menghilangkan rasa cemas, serta meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri.
baca juga:jangan dibiarkan ! kenali bahaya dari plastik pembungkus makanan dan solusi aman dari dr. zaidul akbar
baca juga:ketahui bahaya lampu saat tidur bagi kesehatan, yang perlu diwaspadai
dan apabila seorang perfeksionis sudah merasa benar-benar tidak bahagia, bahkan mengalami depresi, maka ia perlu mendapatkan penanganan lebih lanjut dari psikiater. (*)