Menghubungkan Pelosok Indonesia Menuju Masa Depan
Ruang digital di Desa Lamahu Kecamatan Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango, Sulawesi Selatan. Menjadi desa digital pertama di Indonesia.- MC Bolang Bolango-
RADARUTARA.BACAKORORAN.CO - Desa digital. Istilah yang kini tidak lagi asing. Satu program yang diluncurkan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang sebelumnya bernama Kementerian Informatika dan Komunikasi (Kominfo) di 2017, mendapatkan tempat khusus di sejumlah besar desa dari sekitar 80.000 desa yang kaya potensi di tanah air.
Sejak itu, seiring dengan infrastruktur teknologi yang semakin merata, Indonesia menjembatani kesenjangan digital antara perkotaan dan pedesaan, menciptakan peluang yang setara bagi seluruh masyarakat.
Desa digital adalah sebuah konsep yang menggabungkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan kegiatan di desa. Konsep ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik, perekonomian, dan partisipasi masyarakat di desa.
Untuk itu, merujuk Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Komdigi, Harry Budiarto yang dikutip Antara, Komdigi telah melakukan riset berbasis survei yang mengukur tingkat kesiapan digital masyarakat di setiap kabupaten/kota di Indonesia.
BACA JUGA:Futuristik dan super canggih! Ternyata Ini Lho 4 Perangkat Teknologi Tercanggih yang Rilis pada 2024
BACA JUGA:Tingkatkan Pelayanan Publik dengan Penguatan Infrastruktur Teknologi Informasi
Riset ini menghasilkan Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) yang memiliki empat pilar utama, antara lain infrastruktur, keterampilan, pemberdayaan, dan industri.
Menurut dia, ketersediaan infrastruktur digital menjadi fondasi utama dalam membangun masyarakat digital.
Memantik Kesadaran Desa Maju
Program Desa Digital berfokus pada pembangunan infrastruktur jaringan internet di desa-desa yang sebelumnya minim akses. Proyek ini melibatkan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), yang bertugas membangun menara telekomunikasi, Base Transceiver Station (BTS), memfasilitasi akses internat VSAT (Very Small Aperture Terminal) yang dipasang di balai desa, kantor desa, pesantren, sekolah, dan puskesmas, yang terhubung dengan satelit. Selain itu, juga membangun jaringan fiber optik di wilayah-wilayah terpencil.
BACA JUGA:Transformasi Digital dan Teknologi Merupakan Kunci bagi Kemajuan Industri Halal
BACA JUGA:Kolaborasi RI-Rusia untuk Teknologi Kesehatan dan Pangan
Melalui upaya tersebut yang berbuah pada kemudahan dan kecepatan akses internet, sebagaimana diunggah situs digitaldesa.id, berhasil memantik kesadaran dari beberapa desa di Indonesia akan pentingnya sebuah adopsi digital yang optimal dalam setiap aktivitas pemerintahan desa.
Ujungnya, mereka akan sepenuhnya meninggalkan administrasi desa yang berbasis kertas (manual), hingga pelayanan kepada masyarakat yang masih terkendala akan jarak dan waktu.