Kelas Menengah Kerja Banting Tulang tapi Rentan Miskin, Kok Bisa?
Kelas Menengah Kerja Banting Tulang tapi Rentan Miskin, Kok Bisa?-harianbatakpos.com-
Di sisi lain, beberapa orang juga kurang memiliki pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya investasi jangka panjang atau dana darurat.
BACA JUGA: Menggali Potensi Ekspor Pinang ke Bangladesh sebagai Solusi Ekonomi di Tengah Krisis Global
BACA JUGA:Target Pertumbuhan Ekonomi RI Diprediksi Bisa Melesat Hingga 10% dalam 3 Tahun Mendatang
Tanpa adanya dana cadangan, mereka akan lebih mudah terpuruk saat terjadi keadaan tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau bencana ekonomi lainnya.
Inflasi yang Menekan Daya Beli
Inflasi adalah masalah yang terus menerus menghantui kelas menengah.
Meskipun penghasilan mereka relatif stabil, inflasi yang terjadi di berbagai sektor justru membuat daya beli mereka semakin menurun.
Barang-barang kebutuhan pokok seperti bahan makanan, bahan bakar, dan transportasi semakin mahal.
BACA JUGA:Akankah Perkembangan Ekonomi Digital Tumbangkan UMKM? Lalu Bagaimana Solusinya?
BACA JUGA:Mengulik Potensi Perlambatan Ekonomi yang Bisa Terjadi Pada Tahun 2025 Akibat Kenaikan PPN 12%
Di satu sisi, penghasilan mereka tetap, sementara di sisi lain, biaya hidup semakin melambung.
Akibatnya, kelas menengah harus mengurangi konsumsi atau bahkan berutang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kesenjangan Ekonomi yang Lebih Lebar
Selain faktor-faktor internal, kesenjangan ekonomi yang semakin lebar antara kelas atas dan kelas menengah juga menjadi tantangan besar.
Sementara golongan kaya semakin menikmati keuntungan dari investasi dan bisnis, kelas menengah tidak selalu memiliki akses ke peluang yang sama.