Waspada! Modus Penipuan Baru Berkedok Petugas Pajak yang Minta Unduh Aplikasi Berbahaya!

Reporter: Ependi |

Editor: Ependi |

Jumat , 06 Dec 2024 - 17:58

Waspada! Modus Penipuan Baru Berkedok Petugas Pajak yang Minta Unduh Aplikasi Berbahaya!-Istimewa -

1. Hapus aplikasi tersebut:

Segera hapus aplikasi yang tidak dikenal dan tidak terdaftar di platform resmi.

2. Periksa izin aplikasi:

Cek izin yang diberikan kepada aplikasi dan cabut izin akses yang tidak wajar, seperti akses ke pesan, kamera, atau aplikasi perbankan.

3. Lakukan pemindaian antivirus:

Gunakan aplikasi antivirus untuk memeriksa apakah perangkat Anda terinfeksi malware.

4. Ganti kata sandi:

Gantilah kata sandi akun penting seperti perbankan online, media sosial, dan email yang mungkin telah terakses.

5. Laporkan ke pihak berwenang:

Jika Anda merasa menjadi korban penipuan, segera laporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang atau otoritas terkait untuk mencegah kerugian lebih lanjut.

Penipuan berkedok petugas pajak yang meminta korban untuk mengunduh aplikasi berbahaya adalah ancaman nyata yang harus diwaspadai.

waspada! modus penipuan baru berkedok petugas pajak yang minta unduh aplikasi berbahaya!                            radarutara.bacakoran.co - belakangan ini, masyarakat di indonesia dihadapkan dengan modus penipuan terbaru yang mengatasnamakan petugas pajak. 
modus yang cukup canggih ini melibatkan permintaan untuk mengunduh aplikasi yang ternyata berisi malware atau perangkat lunak berbahaya yang dapat merusak ponsel dan mengakses data pribadi korban. 
penipuan berkedok petugas pajak ini semakin marak dan berpotensi menargetkan pengguna internet yang kurang waspada.
bagaimana modus ini bekerja?
baca juga:awas link bansos online, jangan klik. penipuan!
baca juga:oknum mantan kades tepis laporan dugaan penipuan yang menyeret namanya, ht: saya tidak kabur!
penipuan ini dimulai dengan pesan atau telepon yang mengaku berasal dari direktorat jenderal pajak (djp) atau instansi terkait yang memberi informasi bahwa seseorang telah memiliki kewajiban pajak yang harus diselesaikan. 
modus ini sering kali dimulai dengan ancaman atau tekanan agar korban segera mengambil tindakan untuk menghindari masalah hukum atau denda yang lebih besar.
setelah itu, korban biasanya diarahkan untuk mengunduh sebuah aplikasi yang disebutkan sebagai alat untuk mempermudah proses pembayaran pajak atau untuk mengecek status pajaknya. 
aplikasi yang diminta untuk diunduh ini biasanya tidak tersedia di google play store atau app store resmi, melainkan melalui link yang dikirimkan oleh penipu melalui pesan atau email.
baca juga:oknum mantan kades bukit makmur dipolisikan perkara dugaan penipuan rp665 juta
baca juga:awas penipuan! jangan pernah kasih kode otp sembarangan 
aplikasi berbahaya yang menyusup ke ponsel anda
setelah korban mengunduh aplikasi tersebut, perangkat seluler mereka dapat terinfeksi dengan malware yang memungkinkan penipu untuk mengakses berbagai data pribadi, seperti informasi perbankan, akun media sosial, atau bahkan mengontrol perangkat dari jarak jauh. 
malware ini bisa sangat berbahaya karena dapat mencuri data penting, memonitor aktivitas online korban, dan bahkan melakukan transaksi tanpa sepengetahuan pemilik ponsel.
penipu sering kali mengiming-imingi korban dengan klaim bahwa aplikasi tersebut akan mempermudah proses pajak atau memberikan akses ke potongan pajak tertentu. 
namun, setelah aplikasi terpasang, korban mungkin tidak segera menyadari bahwa data mereka telah jatuh ke tangan yang salah.
baca juga: doyan belanja online! 7 langkah ini agar kamu aman, terhindar penipuan
baca juga: jangan sampai kena! kenali 4 modus penipuan digital dan begini cara mengatasinya
waspadai tanda-tanda penipuan
untuk menghindari terjebak dalam penipuan ini, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai. 
pertama, jika seseorang yang mengaku sebagai petugas pajak menghubungi anda secara mendesak dan meminta anda untuk mengunduh aplikasi tertentu, itu adalah tanda peringatan.
 djp atau instansi pajak tidak pernah meminta wajib pajak untuk mengunduh aplikasi melalui link atau pesan pribadi.
kedua, perhatikan apakah aplikasi yang diminta terdaftar di platform resmi seperti google play store atau app store. 
baca juga:awas link bansos online, jangan klik. penipuan!
baca juga:oknum mantan kades tepis laporan dugaan penipuan yang menyeret namanya, ht: saya tidak kabur!
jika aplikasi tersebut hanya tersedia melalui link atau pesan yang dikirimkan, sebaiknya hindari untuk mengunduhnya. 
aplikasi resmi dari instansi pemerintah biasanya dapat diakses melalui saluran resmi, bukan melalui tautan yang dikirim secara pribadi.
apa yang harus dilakukan jika menjadi korban?
jika anda telah mengunduh aplikasi yang mencurigakan dan merasa bahwa ponsel anda terinfeksi, segera lakukan langkah-langkah berikut:
baca juga:oknum mantan kades bukit makmur dipolisikan perkara dugaan penipuan rp665 juta
baca juga:awas penipuan! jangan pernah kasih kode otp sembarangan 
1. hapus aplikasi tersebut: 
segera hapus aplikasi yang tidak dikenal dan tidak terdaftar di platform resmi.
2. periksa izin aplikasi: 
cek izin yang diberikan kepada aplikasi dan cabut izin akses yang tidak wajar, seperti akses ke pesan, kamera, atau aplikasi perbankan.
3. lakukan pemindaian antivirus: 
gunakan aplikasi antivirus untuk memeriksa apakah perangkat anda terinfeksi malware.
baca juga: doyan belanja online! 7 langkah ini agar kamu aman, terhindar penipuan
baca juga: jangan sampai kena! kenali 4 modus penipuan digital dan begini cara mengatasinya
4. ganti kata sandi: 
gantilah kata sandi akun penting seperti perbankan online, media sosial, dan email yang mungkin telah terakses.
5. laporkan ke pihak berwenang: 
jika anda merasa menjadi korban penipuan, segera laporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang atau otoritas terkait untuk mencegah kerugian lebih lanjut.
penipuan berkedok petugas pajak yang meminta korban untuk mengunduh aplikasi berbahaya adalah ancaman nyata yang harus diwaspadai. 
baca juga:waspada ! modus penipuan anak jatuh di wc sekolah
baca juga:awas link bansos online, jangan klik. penipuan!
masyarakat perlu lebih berhati-hati dan kritis terhadap pesan yang datang dari sumber yang tidak jelas, terutama yang melibatkan permintaan untuk mengunduh aplikasi atau memberikan data pribadi.
 dengan mengenali tanda-tanda penipuan dan mengambil langkah-langkah preventif, kita dapat melindungi diri dari bahaya penipuan yang semakin canggih ini. (*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR UTARA, 13 DESEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan