Ekspor Bubuk Kencur ke Jerman: Dari Rempah Tradisional Menjadi Bisnis Bernilai Miliaran
Ekspor Bubuk Kencur ke Jerman: Dari Rempah Tradisional Menjadi Bisnis Bernilai Miliaran-ukmindonesia.id-
Potensi Pasar Jerman: Mengapa Jerman?
Jerman merupakan salah satu negara dengan pasar konsumen yang sangat besar dan beragam.
Negara ini dikenal dengan kesadaran masyarakatnya terhadap kesehatan dan kebugaran, yang membuat produk herbal dan alami sangat diminati.
Jerman juga memiliki industri makanan dan minuman yang berkembang pesat, serta permintaan yang tinggi terhadap produk-produk rempah-rempah dari luar negeri, termasuk Asia.
BACA JUGA:Kemendag Dorong UMKM Perempuan 'Go Global' Kuatkan Ekspor Indonesia
BACA JUGA:Kemendag Fokus pada Penguatan Pasar dan Ekspor UMKM BISA
Di Jerman, konsumsi produk herbal dan jamu dari negara-negara Asia Tenggara semakin populer, terutama di kalangan orang yang mencari alternatif pengobatan alami.
Dengan minat yang terus berkembang terhadap bahan-bahan alami untuk kesehatan, bubuk kencur yang kaya akan manfaat bisa menjadi produk yang sangat dicari di pasar Jerman.
Ini adalah peluang besar untuk memasarkan bubuk kencur sebagai bahan dasar dalam pembuatan teh herbal, suplemen kesehatan, atau bahkan sebagai bahan kosmetik.
Ekspor bubuk kencur ke Jerman memiliki potensi bisnis yang luar biasa.
Dengan populasi lebih dari 80 juta orang, Jerman memiliki pasar yang sangat besar untuk produk kesehatan dan kecantikan alami.
BACA JUGA:Strategi Ekspor ke Negara Maju yang Harus Kamu Tahu
BACA JUGA:Mengulik Potensi Ekspor F&B UMKM
Produk-produk berbahan dasar herbal, termasuk bubuk kencur, seringkali dihargai lebih tinggi karena dianggap sebagai bahan alami yang lebih aman dan efektif dibandingkan produk kimia sintetis.
Selain itu, perdagangan internasional antara Indonesia dan Jerman terus mengalami peningkatan.