5 Strategi Keuangan dalam Menghadapi Kenaikan PPN 12% di Tahun 2025 Mendatang
5 Strategi Keuangan dalam Menghadapi Kenaikan PPN 12% di Tahun 2025 Mendatang-Shutterstock-
4. Manfaatkan Potongan atau Diskon yang Ada
Beberapa barang dan jasa tertentu akan tetap dikenakan tarif PPN 12%, sementara ada pula yang tetap mendapatkan fasilitas pembebasan atau tarif yang lebih rendah, seperti produk kebutuhan pokok.
BACA JUGA:Pendorong Utama Pertumbuhan Ekonomi yang Stabil
Oleh karena itu, penting untuk mencari informasi terkait kebijakan pemerintah mengenai barang atau jasa yang tidak dikenakan tarif PPN 12%.
Selain itu, manfaatkan diskon, penawaran bundling, atau promo dari berbagai penyedia barang dan jasa untuk mendapatkan harga yang lebih terjangkau meskipun tarif pajaknya lebih tinggi.
5. Perencanaan Pajak Bisnis yang Efektif
Bagi pelaku usaha, kenaikan tarif PPN tentunya akan mempengaruhi harga jual dan biaya produksi.
Oleh karena itu, pelaku usaha perlu melakukan perencanaan pajak yang lebih matang, seperti mempertimbangkan penyesuaian harga jual produk atau melakukan efisiensi biaya operasional.
BACA JUGA:Target Pertumbuhan Ekonomi RI Diprediksi Bisa Melesat Hingga 10% dalam 3 Tahun Mendatang
BACA JUGA:Akankah Perkembangan Ekonomi Digital Tumbangkan UMKM? Lalu Bagaimana Solusinya?
Dalam jangka panjang, penggunaan sistem akuntansi yang terkomputerisasi dan konsultasi dengan ahli pajak juga akan sangat membantu dalam menyusun strategi pengelolaan pajak yang lebih baik.
Selain itu, pelaku bisnis dapat mengeksplorasi peluang untuk menggunakan insentif pajak yang mungkin berlaku, guna meminimalkan beban pajak.
Kenaikan PPN 12% yang direncanakan pada tahun 2025 memang akan menambah beban biaya bagi banyak pihak.
Namun, dengan mempersiapkan strategi keuangan yang tepat, baik individu maupun pelaku usaha dapat menghadapi perubahan ini dengan lebih tenang.