Kamis, 12 Des 2024
Network
Beranda
Berita Utama
Daerah
Metropolis
Ragam Info Agro
Ketrina
Tubei
Kepahiang
Mukomuko
Bengkulu Benteng
Nasional
Probis
Gaya Hidup
Perempuan dan Anak
Pojok Sastra dan hiburan
Otomotif
EkToBis
Utas
Travelling
Inspiratif
Lifestyle
Pendidikan dan Kesehatan
Ragam Nusantara
Advetorial
Network
Beranda
Pojok Sastra dan hiburan
Detail Artikel
Ibu Sambung
Reporter:
redaksi
|
Editor:
Ependi
|
Sabtu , 30 Nov 2024 - 20:27
Sapta Arif-Sapta Arif-
ibu sambung cerpen : sapta arif cahaya matahari belum susut sempurna tatkala lek dimang mengabariku kabar duka. dalam telepon yang singkat itu, lek dimang hanya berkata, nduk ndang mulih, yu nar kapundut. sejenak aku diam, terasa aliran darahku semakin cepat menuju ke ubun-ubun kepala. hingga membuatku pening. pandang mataku berkaca-kaca, dari jauh terdengar bunyi adzan maghrib. telingaku berdengung, bergantian terdengar suara adzan dan suara yu nar memanggilku. yu nar adalah satu dari sekian banyak perempuan yang kawin dengan laki-laki yang tak dikenalnya. belum genap satu tahun ia lulus sma, seorang laki-laki pemborong datang ke rumah, lantas mengutarakan niat melamar yu nar. “pemborong pabrik, kerjanya ngutak-atik mesin pabrik yang besar. proyeknya banyak, sibuknya bukan main,” begitu kenang yu nar menceritakan mantan suaminya. baca juga:gubuk kecil dan rintik hujan baca juga:fatamorgana bravia manjia pernikahan itu berlangsung singkat, sesingkat orang tua yu nar mengambil keputusan menerima lamaran dari laki-laki pemborong itu. harapan akan pernikahan bahagia di benak yu nar hanyalah mimpi belaka. suami yu nar jarang pulang, paling banter sebulan sekali. bahkan menjelang bulan ramadhan, ia kerap hilang kabar. katanya, banyak lembur untuk kejar tabungan lebaran. perkataan itu akhirnya ia ingkari sendiri. jangankan bawa uang, setiap akan pergi kerja ke luar kota, ia minta sangu pada yu nar. tidak jarang pula, yu nar pinjam uang pada bapaknya. dan jangan mengharapkan pinjaman itu akan kembali. yang ada, malah bertumpuk hingga banyak. hingga pada lebaran kelima, suaminya tidak pulang. yu nar mati-matian mencari kabar keberadaannya. namun, upayanya itu justru menemukan jawaban yang paling pahit. sepahit ucapan bapaknya, yang meminta uang pinjamannya dikembalikan. baca juga:lelanange jagad meringkuk di kosan baca juga:wanita yang nglungsungi seperti ular “anak ngga tahu untung, mati-matian bapak carikan jodoh buat kamu. malah enak-enakan di rumah, suami ngga kamu urus, sampai ngga pulang-pulang.” bapak yu nar tidak pernah tahu, pada malam-malam ketika suaminya pulang, laki-laki ini hanya minta jatah kelon. ketika pagi datang, ia pamit pergi lagi. tanpa nafkah, tanpa kepastian pulang kapan lagi. yu nar mati-matian menyembunyikan hal ini pada bapaknya, hingga pada satu pagi lek dimang mengabarkan kabar keparat itu. “suamimu nar,” lek dimang memberikan jeda, menarik napas panjang, lalu berkata lagi, “sudah punya istri dan dua anak.” “lek dimang pernah ketemu ketika nyupir ke sukabumi. di pasar, suamimu yang brengsek itu, mengantar seorang perempuan yang menggendong bayi.” tambahnya lek dimang dengan suara geram. lek dimang melabrak dan memukuli suami yu nar. baca juga:di negeri para pesolek baca juga:sebelum pandemi dan sesudah itu mati jika bukan karena temannya dan seorang satpam pasar, mungkin lek dimang bisa membunuh suami yu nar. aku tidak pernah membayangkan bagaimana perasaan yu nar saat itu. mendengar ceritanya saja membuat hatiku hancur, apalagi berada di posisi yu nar. belum cukup sampai di situ penderitaan yu nar. bapaknya terkena stroke dan sakit maag ibunya yang sudah lama tidak kambuh, mendadak menjadi-jadi. empat petak sawah keluarga yu nar seketika habis dijual. keluarga yu nar menghabiskan uang untuk berobat hingga ibu yu nar tiada dan disusul bapaknya. yu nar hidup sebatang kara, hingga pertemuanku dengannya lima belas tahun yang lalu. aku masih berusia lima tahun, ketika yu nar datang ke rumah. bapakku adalah seorang jaksa yang bekerja di pengadilan negeri. sedangkan ibu tidak kalah sibuk, saat itu ia mengajar di sma dan kuliah s2 di unsoed. kedua orang tuaku seperti tidak punya waktu barang sejenak untuk bersama. baca juga:perempuan yang menjual dirinya pada jarak baca juga:anak sekolah dasar yang mati tak berdasar setiap pagi hingga sore mereka bekerja. kalau sudah malam, kami hanya sempat makan bersama. kemudian, tidur di kamar masing-masing. tidak ada bedanya di akhir pekan. jika tidak lembur, bapak menerima banyak tamu. sedangkan ibu, terlalu sibuk mengerjakan tugas kuliah. aku hidup seperti anak yatim piatu. kepedihanku semakin bertambah, saat hari penerimaan rapot tiba, kedua orang tuaku tidak bisa datang. yu nar yang bekerja sebagai rewang selalu menggantikan peran mereka dari sd hingga sma. manakala ibu sudah lulus s2, bapak lekas menganjurkan ibu untuk lanjut ke s3. mumpung masih muda, katanya. kuliah s2 dihabiskan selama 3 tahun, lanjut s3 yang molor hingga 7 tahun. genap sudah penderitaanku tanpa orang tua. baca juga:love or ghosting baca juga:ular berwujud manusia di malam-malam yang sepi, ketika bapak dan ibu sudah tidur, aku kerap datang ke kamar belakang—tempat yu nar tidur. yu nar suka mendongengiku. katanya, jika malam terlalu sepi, dongeng bisa menjadi teman pengantar tidur. ada banyak dongeng yang diceritakan yu nar. dan anehnya, meski beberapa dongeng diulang berkali-kali, hingga aku hapal setiap alur ceritanya, aku tak pernah bosan. yu nar sering menceritakanku dongeng yang diambil dari kisah mahabarata dan ramayana. kisah arjuna yang tampan dan berisitri banyak, kisah yudistira yang suka berjudi, kisah bima yang gagah, kisah cinta rama dan sinta, hingga kisah anoman obong. tidak jarang pulang yu nar menceritakan kisah-kisah legenda dan mitos, seperti legenda baru klinting, legenda candi prambanan, hingga legenda sangkuriang. baca juga:gubuk kecil dan rintik hujan baca juga:fatamorgana bravia manjia dari sekian banyak cerita yang paling kusuka adalah cerita babad banyumas, kabupaten kelahiranku. kisah cinta antara raden kamandaka dan putri cipta rasa. adegan yang paling kuingat, ketika yu nar menceritakan raden kamandaka menyamar menjadi lutung kasarung untuk bisa menemani pujaan hatinya, putri cipta rasa. penyamaran itu adalah misi untuk menggagalkan pernikahan putri cipta rasa dengan raja pule bahas. cerita ini kerapkali aku minta untung diulang di beberapa malam. jika dongeng yang ajaib gagal menidurkanku, yu nar akan menyanyikan tembang jawa. lekas aku kenal lagu itu sebagai macapat. suara yu nar begitu merdu, saking gandrungnya aku pada macapat, aku terang-terangan minta diajari oleh yu nar. hingga menjadi alasanku mengambil kuliah jurusan sastra jawa di salah satu universitas negeri di kota solo. baca juga:lelanange jagad meringkuk di kosan baca juga:wanita yang nglungsungi seperti ular kenangan-kenangan itu terpajang rapi di etalase ingatan masa kecilku. bahkan ketika aku sudah kuliah dan yu nar sudah berhenti bekerja di rumah, aku masih kerap menghubungi yu nar. beberapa kali ketika pulang kampung, aku meluangkan waktu datang ke rumahnya. sayangnya, belakangan yu nar terlihat semakin kurus dan lesu. bapak dan ibuku masih saja sibuk. apalagi ibu sekarang sudah menjadi dosen ilmu ekonomi di unsoed. lalu bapak, ah bahkan aku pun tak tahu sekarang menjabat menjadi apa. tak pernah aku mendengar cerita-cerita dari mereka. setiap akhir semester tiba, mereka hanya bertanya soal nilai, nilai, dan nilai. tabunganku tak pernah telat mereka isi, sebulan sekali. jika aku butuh uang, aku tinggal ngomong saja. tidak perlu waktu lama, ada notifikasi transfer masuk dari ponsel. baca juga:di negeri para pesolek baca juga:sebelum pandemi dan sesudah itu mati bahkan, malam ini, aku sampai lupa mengabari bapak dan ibu kalau aku sedang dalam perjalanan pulang. atau, bapak ibuku memang tidak tahu kalau yu nar sudah tiada. dalam perjalanan pulang, menggunakan bus malam, aku kembali teringat satu-satunya kenangan dengan ibu. waktu itu, aku duduk di kelas 2 smp. seorang guru bk datang ke kelas meminta siswa untuk menuliskan biodata. entah setan dari mana yang menuntun jari-jariku menulis nama ibu dengan nama sunarti, nama asli dari yu nar. sedangkan nama bapak, aku beri tanda strip. pulangnya, barangkali itu pertama kali ibu membereskan kamarku, dan menemukan lembaran biodata itu di meja belajar. baca juga:perempuan yang menjual dirinya pada jarak baca juga:anak sekolah dasar yang mati tak berdasar malamnya, aku kena marah. ibu mengatakan, “sana, ikut ibumu, yu nar! ngga usah minta sangu dari bapak ibu!” meskipun kejadian malam itu adalah emosi sesaat dari ibu. dari dulu hingga sekarang pun, aku masih menganggap yu nar sebagai ibuku. meski bukan ibu kandung. yu nar adalah ibu sambungku. ponorogo, 2023-2024 *sapta arif. berkarya dari komunitas sutejo spektrum center ponorogo. saat ini menjadi pengajar sastra di stkip pgri ponorogo.
1
2
3
4
»
Tag
# ibu sambung
# cerpen terbaru
# cerpen kehidupan
# karya tulis
# cerita pendek
# cerpen
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi RADAR UTARA, 1 DESEMBER 2024
Berita Terkini
Khususnya Para Wanita Harus Tau ! Jangan Langsung Di Buang, Kenali Manfaat Kosmetik yang sudah Kadaluarsa
Lifestyle
21 menit
Dikenal Sebagai Gulmah Di Mata Masyarakat ! Temukan Manfaat Dari Daun Merdeka Bagi Tubuh Manusia
Pendidikan dan Kesehatan
51 menit
Asupan Makanan yang Benar Bisa Bantu Kamu Tetap Awet Muda Loh!
Lifestyle
1 jam
Hindari 5 Kesalahan Umum yang Sering Terjadi pada Saat Memulai Diet IF Ini Jika Ingin Dietmu Berhasil!
Lifestyle
1 jam
Hacks Mudah dalam Merawat Sepatu Kulit Supaya Awet Hingga Lebih dari 10 tahun!
Lifestyle
2 jam
Berita Terpopuler
Konflik Darul Fikri Tambah Panas, Pengurus Yayasan Dilaporkan ke Polda
Berita Utama
11 jam
Tak Usah Khawatir Soal Kuota Internet! Inilah Sederet Tips Nonton YouTube Hemat Kuota, Streaming Lebih Puas
Lifestyle
23 jam
Menilik Pelajar SMK Magang di Radar Utara, Tantangan Pendidikan Vokasi dan Dunia Kerja
Berita Utama
11 jam
Jelang Nataru, Harga Beras Merangkak Naik
Berita Utama
11 jam
Usia Masih Muda Tapi Sudah Di Tumbuhi Uban ! Jangan Khawatir, Anda Dapat Mengatasinya Dengan 8 Cara Mudah
Berita Utama
15 jam
Berita Pilihan
Jangan Sampai Kebablasan! Begini 8 Tips dan Cara Sederhana Menghindari Pembelian Impulsif Ketika Merasa Stress
EkToBis
15 jam
Hati-hati! Jangan Pilih Investasi dengan Risiko Tinggi Hanya Karena Ingin Cepat Kaya!
EkToBis
2 hari
Yuk Cari Tahu Arti, Manfaat serta Cara Menggunakannya Benang Gigi
Lifestyle
3 hari
Tempat Crazy Rich Berkumpul! Berikut Daftar Negara - Negara dengan Miliarder Terbanyak di Dunia
EkToBis
6 hari
Ohh...Ternyata, Ini Pemicu Kebakaran di Lubuk Saung Arga Makmur Sore Ini
Berita Utama
1 minggu