Faktanya, Lebih Dari 95% Orang Indonesia Masih Kekurangan Serat, Lalu Bagaimana Solusinya?
Faktanya, Lebih Dari 95% Orang Indonesia Masih Kekurangan Serat, Lalu Bagaimana Solusinya?-enesis.com-
Di Indonesia, meski konsumsi makanan bergizi semakin berkembang, kebanyakan orang masih mengonsumsi makanan tinggi kalori namun rendah serat, seperti nasi putih, mi instan, dan camilan olahan.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI dan berbagai penelitian, lebih dari 95% orang Indonesia belum mencapai kebutuhan serat yang direkomendasikan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan asupan serat sekitar 25-30 gram per hari untuk orang dewasa, namun banyak orang Indonesia hanya mengonsumsi sekitar 10-15 gram serat per hari.
Kekurangan serat ini berhubungan langsung dengan tingginya prevalensi masalah pencernaan dan beberapa penyakit metabolik lainnya di Indonesia.
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Ini Dia Manfaat dari Jamur Shitake untuk Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:Mengungkap Rahasia dari Manfaat Jamur Enoki untuk Kesehatan
Penyebab utama kekurangan serat di Indonesia adalah pola makan yang masih bergantung pada nasi putih dan makanan olahan yang minim kandungan serat.
Selain itu, konsumsi sayur dan buah, yang merupakan sumber utama serat, masih tergolong rendah.
Masyarakat lebih sering memilih makanan yang praktis dan cepat saji yang cenderung rendah serat.
Solusi Mengatasi Kekurangan Serat
BACA JUGA:Kenali Manfaat Luar Biasa dari Sayur Paret untuk Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:Kenali Manfaat Rahasia dari Jamur Shimeji untuk Kesehatan Tubuh
Untuk mengatasi masalah kekurangan serat ini, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan baik oleh individu maupun masyarakat secara umum.
Salah satu cara termudah untuk meningkatkan asupan serat adalah dengan memperbanyak konsumsi sayur dan buah.
Sayur seperti brokoli, bayam, dan wortel serta buah seperti apel, pir, dan pepaya adalah sumber serat yang baik.