Setahun Empat Bulan Kurang 2 Hari Jokowi
Presiden Joko Widodo didampingi Bupati Bengkulu Utara Mian saat meninjau Pasar Purwodadi, Bengkulu Utara, Jumat (21/7/2023). -ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga/am-
Tinggal lagi, kata Moro, begitu sapa akrabnya adalah menunggu harga beras terjangkau atau Indonesia kembali menjaga mandiri pangan yang sudah lama tinggal cerita.
Ketibaan Jokowi di Bengkulu Utara, terus dia, sembari menghela napas dengan wajah sedikit menengadah ke atas, harus menjadi sebuah catatan sejarah daerah. Bahkan apresiasi konkret dari publik daerah.
BACA JUGA:HPMPI Temui Jokowi, Bahas Harga BBM Non Subsidi yang Fluktuatif
BACA JUGA:Jokowi Resmikan Jalan Trans Enggano
"Lahirnya nama Jalan atau Lorong Jokowi, saya kira bukan sebuah hal yang berlebihan," Moro, melempar pemikiran.
Bukan pula dipandang sebagai langkah partisan. Tapi fakta, 46 tahun Bengkulu Utara (menjadi 66 tahun jika merujuk UU Nomor 87/2024).
"Beliaulah satu-satunya Presiden yang menginjakkan kakinya langsung di kawasan ini. Bawa anggaran lagi. Pastinya, apalagi dia presiden ya malulah kalo ga ada tinggalan," seloroh Rarasmoro, si pegiat musik keroncong itu.
Jokowi lewat Kementerian PUPR, mengakomodir proposal yang saat itu dikirimkan Bupati Mian, 3 hari atau pastinya, tak lama sejak kebakaran pasar induk.
BACA JUGA:Kapan Pembangunan Pasar Purwodadi Arga Makmur Selesai? Simak Perjalanan Kunker Bupati Bengkulu Utara
BACA JUGA:Tantangan Konsep Bangunan Gedung Hijau di Pasar Purwodadi Arga Makmur
Dengan lokus yang fokus, bisa dibilang anggaran yang digelontorkan tidak sedikit. Bisa jadi paling banyak se Provinsi Bengkulu, khusus untuk menangani pasar semata.
Prinsip Bangunan Gedung Hijau atau BGH, menjadi tantangan dalam manajemen pengoperasian pasar Purwodadi Arga Makmur yang pembangunannya diminta tuntas dalam tempo 360 hari kalender.
Bupati menegaskan, model pembangunan yang menjadi pra syarat di Kementerian PUPR, akan menyediakan space untuk lingkungan hijau yang peruntukannya, agar tidak disalahgunakan.
"Jadi dengan luas lokasi lebih kurang 2 hektar, luas bangunannya 14.520 m2. Ada space untuk ruang hijau agar tidak disalahgunakan," ujar Bupati.
BACA JUGA: Groundbreaking Proyek Pasar Purwodadi Rp 109 Miliar