Deteksi Anomali Harga Pemantik Inflasi
Kabag Ekonomi, Nurhayati,SE,ME-Radar Utara/Benny Siswanto-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Anomali harga kebutuhan pokok di pasaran, dipandang masih belum terjadi. Fluktuasi yang terjadi, relatif masih dalam skala permakluman.
Kabag Ekonomi Setkab Bengkulu Utara, Nurhayati, SE, ME, saat dibincangi perihal kondisi harga kebutuhan pokok di pasaran daerah, menilai masih dalam rentang harga yang relatif stabil.
Meski begitu, mantan Sekdis Kominfo ini, menyebutkan sebagai komposan Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID), pihaknya bersama dengan stakeholder teknis terus melakukan update kondisi harga-harga kebutuhan pokok, khususnya yang rawan memantik inflasi.
"Sejauh ini hasil pantauan di lapangan, kondisi harga-harga di pasaran relatif normal. Artinya, bisa terjadi kenaikan, bisa terjadi penurunan, namun dalam kadar yang dapat dimaklumi," jawab Nurhayati, saat dibincangi di ruang kerjanya, Rabu, 13 November 2024.
BACA JUGA:Harga Bahan Pokok Terus Naik, Benarkah Indonesia Sedang Alami Inflasi?
BACA JUGA:Harga Bahan Pokok Terutama Beras Makin Mahal di Indonesia, Apa yang Terjadi?
Diakuinya, beberapa harga kebutuhan harian di masyarakat yang memiliki potensi menggerakkan laju inflasi di daerah, bahkan nasional menjadi cermatan.
Sebut saja seperti cabe, telur, minyak goreng, bawang merah hingga beras, dikatakan Yati, begitu sapa akrabnya, menjadi obyek cermatan TPID yang terus dievaluasi saban pekannya oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Rapat koordinasi pusat dan daerah secara periodik ini, terus dia, sebagai upaya sinergis pusat dan daerah dalam menjaga laju inflasi.
"Poinnya adalah iklim pasar yang berjalan serta daya beli masyarakat yang terjaga. Ini yang menjadi penegasan Ketua TPID sejalan dengan pusat dalam setiap rapat evaluasi," terangnya. Untuk diketahui, Sekda menjadi jabatan ex officio sebagai Ketua TPID, alih-alih menjaga laju inflasi.
BACA JUGA:Harga Bahan Pokok Terus Naik, Benarkah Indonesia Sedang Alami Inflasi?
BACA JUGA:Harga Bahan Pokok Terutama Beras Makin Mahal di Indonesia, Apa yang Terjadi?
Menjumput data harian edisi Kamis, 14 November 2024, harga tertinggi beras tertinggi terjadi di Pasar Ketahun dan Air Muring. Di kawasan basis perputaran ekonomi tertinggi di daerah ini, harganya Rp 14.000 perkilogram. Pada periodisasi tersebut, harga nasional di angka 14.400 perkilogramnya.
Sedangkan minyak goreng, nyaris menampakkan harga yang hampir merata. Sebut saja untuk produk minyak kita yang kini menjadi jujugan beli rumah tangga, harganya paling tinggi Rp 18.000 perliternya.