Mendorong Pemulihan, Mengejar Pertumbuhan
Pemulihan sektor manufaktur Indonesia bukanlah hal yang mudah di tengah ketidakpastian geopolitik global. Namun, melalui kebijakan yang tepat dan dukungan penuh dari semua pihak, Indonesia memiliki peluang untuk bangkit dan mencapai pertumbuhan ekonomi ya-ANTARA FOTO-
BACA JUGA: Mendongkrak Kinerja Industri Manufaktur di 2024
Tim ekonomi pemerintah Prabowo Subianto perlu kerja lebih keras lagi mendorong dan mendongkrak daya saing manufaktur nasional. Upaya penguatan industri harus difokuskan pada efisiensi operasional, peningkatan daya saing, dan penetrasi pasar yang lebih luas.
Salah satu solusi adalah reformasi struktur biaya produksi, di antaranya menurunkan biaya energi, bahan baku, serta transportasi yang seringkali menjadi beban operasional terbesar bagi perusahaan manufaktur.
Selain itu, perlunya mempertimbangkan kebijakan dukungan fiskal dalam bentuk insentif pajak, seperti pengurangan pajak penghasilan untuk sektor padat karya dan manufaktur berteknologi tinggi.
Langkah ini diharapkan dapat mendorong investasi sekaligus meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri. Dukungan insentif ini, apabila disertai dengan pengembangan kemampuan teknologi dalam industri, akan membantu sektor manufaktur lebih kompetitif di kancah internasional.
BACA JUGA:Mendongkrak Kinerja Investasi Manufaktur Tetap Moncer
BACA JUGA:Mendorong Kinerja Industri Manufaktur Ekspansif, Ekonomi Stabil
Tidak dipungkiri, pemulihan sektor manufaktur Indonesia bukanlah hal yang mudah di tengah ketidakpastian geopolitik global. Namun, melalui kebijakan yang tepat dan dukungan penuh dari semua pihak, Indonesia memiliki peluang untuk bangkit dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Tantangan awal bagi pemerintah baru ini juga menjadi kesempatan untuk membuktikan komitmen mereka dalam meningkatkan kinerja industri dan memperkuat fondasi ekonomi nasional. (**)
Sumber Indonesia.go.id