5 Mitos Ini Ternyata Salah Jika Dilihat Secara Ilmiah
Mitos menggunakan telepon seluler menyebabkan kanker otak-rttnews.com-
Mitos ini sudah sangat terkenal dan sering digunakan untuk menggambarkan potensi besar yang dimiliki oleh otak manusia.
Namun, kenyataannya, hampir seluruh bagian otak kita memiliki fungsi tertentu.
BACA JUGA:Mitos Apa Fakta, Meniup Makanan Panas Itu Berbahaya Bagi Kesehatan Tubuh Kita
BACA JUGA:Mitos atau Fakta Daun Sirih Bisa Redakan Nyeri Sakit Gigi
Penelitian neurobiologi menunjukkan bahwa otak manusia bekerja secara aktif hampir sepanjang waktu, bahkan saat kita sedang tidur.
Fungsi otak tidak terbatas pada hanya 10%, melainkan mencakup berbagai area yang mengontrol berbagai kemampuan, seperti motorik, kognitif, ingatan, dan bahkan pengaturan suhu tubuh.
Teknologi pencitraan otak modern, seperti fMRI (functional Magnetic Resonance Imaging), telah memungkinkan para ilmuwan untuk memetakan aktivitas otak secara rinci, yang menunjukkan bahwa hampir seluruh bagian otak memiliki peran fungsional yang penting dalam kehidupan kita.
3. "Vaksin menyebabkan autisme"
Salah satu mitos paling berbahaya dalam sejarah kedokteran adalah anggapan bahwa vaksin, khususnya vaksin MMR (Campak, Gondong, dan Rubella), dapat menyebabkan autisme.
BACA JUGA:Keramas Saat Haid Bisa Meningkatkan Rasa Nyeri, Mitos atau Fakta?
BACA JUGA:Mandi Malam Bisa Menyebabkan Rematik? Mitos atau Fakta
Klaim ini pertama kali muncul pada tahun 1998 melalui sebuah studi yang dipimpin oleh Andrew Wakefield yang kemudian terbukti palsu dan ditarik kembali.
Wakefield kehilangan lisensinya dan berbagai penelitian besar yang dilakukan setelahnya tidak pernah menemukan hubungan antara vaksinasi dan autisme.
Sejumlah penelitian ilmiah yang melibatkan jutaan anak di seluruh dunia telah menunjukkan bahwa vaksin MMR tidak ada kaitannya dengan risiko autisme.
Bahkan, penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa vaksin justru melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan komplikasi serius atau bahkan kematian.
BACA JUGA:Mie Instan Bisa Menyebabkan Usus Buntu, Mitos atau Fakta?