5 Mitos Ini Ternyata Salah Jika Dilihat Secara Ilmiah

Reporter: Ependi |

Editor: Ependi |

Rabu , 06 Nov 2024 - 09:36

Mitos menggunakan telepon seluler menyebabkan kanker otak-rttnews.com-

Sakit tenggorokan biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, bukan karena minum air dingin.

Meskipun minum air dingin dapat membuat tenggorokan terasa lebih sensitif sementara waktu, hal itu tidak dapat menyebabkan infeksi tenggorokan atau flu.

Yang terpenting adalah menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat dengan makan makanan sehat, tidur cukup, dan menjaga kebersihan.

Kesimpulan

Mitos-mitos yang berkembang dalam masyarakat seringkali datang tanpa dasar ilmiah yang kuat dan bisa menyesatkan.

Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu mencari informasi yang akurat dan berbasis bukti sebelum mempercayai suatu klaim.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang benar-benar didukung oleh sains, kita bisa membuat keputusan yang lebih tepat dalam kehidupan sehari-hari dan menjaga kesehatan dengan cara yang lebih efektif.

Mengedukasi diri sendiri dengan informasi ilmiah yang tepat adalah langkah penting untuk membebaskan diri dari mitos yang salah. (*)

5 mitos ini ternyata salah jika dilihat secara ilmiah                            radarutara.bacakoran.co - dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar berbagai mitos yang sudah beredar turun-temurun atau bahkan menjadi keyakinan banyak orang. 
mitos-mitos ini sering dianggap sebagai kebenaran, meskipun tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. 
banyak dari mitos ini bisa saja berbahaya atau membatasi pemahaman kita tentang dunia. 
berikut ini adalah lima mitos populer yang ternyata salah jika dilihat dari perspektif ilmiah.
baca juga:mitos atau fakta tidur siang bisa menambah berat badan, yuk cek selengkapnya disini
baca juga:mitos atau fakta leher belakang sakit gejala kolesterol tinggi, cek jawabannya di sini
1. "menggunakan telepon seluler menyebabkan kanker otak"
salah satu mitos yang paling banyak dipercaya adalah bahwa penggunaan telepon seluler bisa menyebabkan kanker otak.
 seiring dengan meningkatnya penggunaan ponsel pintar, banyak orang yang khawatir tentang paparan radiasi elektromagnetik yang dihasilkan oleh ponsel. 
namun, penelitian ilmiah tidak menemukan bukti yang kuat untuk mendukung klaim ini.
menurut sejumlah penelitian besar yang dilakukan oleh organisasi kesehatan dunia (who) dan lembaga riset lainnya, paparan radiasi ponsel dalam jumlah yang wajar tidak meningkatkan risiko kanker otak. 
baca juga:mitos atau fakta: sakit tenggorokan dilarang minum es?
baca juga:mitos atau fakta: makan daging kambing bisa bikin hipertensi?
memang ada beberapa penelitian yang menunjukkan adanya potensi risiko, tetapi hasilnya belum cukup meyakinkan. 
who sendiri telah mengategorikan radiasi ponsel sebagai "kemungkinan karsinogenik" (kategori 2b), yang artinya bukti yang ada masih sangat terbatas dan tidak cukup untuk membuktikan hubungan langsung dengan kanker.
2. "manusia hanya menggunakan 10% otaknya"
mitos ini sudah sangat terkenal dan sering digunakan untuk menggambarkan potensi besar yang dimiliki oleh otak manusia. 
namun, kenyataannya, hampir seluruh bagian otak kita memiliki fungsi tertentu. 
baca juga:mitos apa fakta, meniup makanan panas itu berbahaya bagi kesehatan tubuh kita
baca juga:mitos atau fakta daun sirih bisa redakan nyeri sakit gigi
penelitian neurobiologi menunjukkan bahwa otak manusia bekerja secara aktif hampir sepanjang waktu, bahkan saat kita sedang tidur.
fungsi otak tidak terbatas pada hanya 10%, melainkan mencakup berbagai area yang mengontrol berbagai kemampuan, seperti motorik, kognitif, ingatan, dan bahkan pengaturan suhu tubuh. 
teknologi pencitraan otak modern, seperti fmri (functional magnetic resonance imaging), telah memungkinkan para ilmuwan untuk memetakan aktivitas otak secara rinci, yang menunjukkan bahwa hampir seluruh bagian otak memiliki peran fungsional yang penting dalam kehidupan kita.
3. "vaksin menyebabkan autisme"
salah satu mitos paling berbahaya dalam sejarah kedokteran adalah anggapan bahwa vaksin, khususnya vaksin mmr (campak, gondong, dan rubella), dapat menyebabkan autisme. 
baca juga:keramas saat haid bisa meningkatkan rasa nyeri, mitos atau fakta?
baca juga:mandi malam bisa menyebabkan rematik? mitos atau fakta
klaim ini pertama kali muncul pada tahun 1998 melalui sebuah studi yang dipimpin oleh andrew wakefield yang kemudian terbukti palsu dan ditarik kembali. 
wakefield kehilangan lisensinya dan berbagai penelitian besar yang dilakukan setelahnya tidak pernah menemukan hubungan antara vaksinasi dan autisme.
sejumlah penelitian ilmiah yang melibatkan jutaan anak di seluruh dunia telah menunjukkan bahwa vaksin mmr tidak ada kaitannya dengan risiko autisme. 
bahkan, penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa vaksin justru melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan komplikasi serius atau bahkan kematian.
baca juga:mie instan bisa menyebabkan usus buntu, mitos atau fakta?
baca juga:mengungkap mitos dibalik asam jawa
4. "makan malam terlalu larut akan membuat anda gemuk"
banyak orang yang percaya bahwa makan malam terlalu larut dapat menyebabkan penambahan berat badan. 
namun, secara ilmiah, ini tidak sepenuhnya benar. 
yang lebih penting adalah total kalori yang dikonsumsi dalam sehari dan bagaimana kita mengatur pola makan, bukan waktu makan itu sendiri.
penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti kualitas makanan, jumlah kalori, dan pola makan sepanjang hari jauh lebih memengaruhi berat badan daripada waktu makan. 
baca juga:mitos atau fakta tidur siang bisa menambah berat badan, yuk cek selengkapnya disini
baca juga:mitos atau fakta leher belakang sakit gejala kolesterol tinggi, cek jawabannya di sini
memang, makan malam larut malam bisa berpotensi menyebabkan gangguan pencernaan atau tidur terganggu, tetapi itu lebih terkait dengan pilihan makanan (seperti makanan tinggi lemak dan gula) dan bukan waktu makan itu sendiri. 
oleh karena itu, jika anda makan dengan porsi seimbang dan mengontrol kalori, makan malam larut malam tidak akan langsung membuat anda gemuk.
5. "minum air dingin bisa menyebabkan sakit tenggorokan atau flu"
banyak orang meyakini bahwa minum air dingin bisa menyebabkan sakit tenggorokan atau bahkan flu. 
mitos ini sangat populer, terutama di kalangan mereka yang menganggap bahwa suhu dingin dapat membuat tubuh "terkejut" dan memicu infeksi. 
baca juga:mitos atau fakta: sakit tenggorokan dilarang minum es?
baca juga:mitos atau fakta: makan daging kambing bisa bikin hipertensi?
namun, menurut ilmu medis, ini adalah mitos yang tidak berdasar.
flu disebabkan oleh virus yang menyebar melalui udara atau kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, bukan oleh suhu air yang diminum. 
sakit tenggorokan biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, bukan karena minum air dingin. 
meskipun minum air dingin dapat membuat tenggorokan terasa lebih sensitif sementara waktu, hal itu tidak dapat menyebabkan infeksi tenggorokan atau flu. 
baca juga:mitos atau fakta daun sirih bisa redakan nyeri sakit gigi
baca juga:mitos apa fakta, meniup makanan panas itu berbahaya bagi kesehatan tubuh kita
yang terpenting adalah menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat dengan makan makanan sehat, tidur cukup, dan menjaga kebersihan.
kesimpulan
mitos-mitos yang berkembang dalam masyarakat seringkali datang tanpa dasar ilmiah yang kuat dan bisa menyesatkan. 
oleh karena itu, sangat penting untuk selalu mencari informasi yang akurat dan berbasis bukti sebelum mempercayai suatu klaim. 
dengan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang benar-benar didukung oleh sains, kita bisa membuat keputusan yang lebih tepat dalam kehidupan sehari-hari dan menjaga kesehatan dengan cara yang lebih efektif. 
baca juga:keramas saat haid bisa meningkatkan rasa nyeri, mitos atau fakta?
baca juga:mandi malam bisa menyebabkan rematik? mitos atau fakta
mengedukasi diri sendiri dengan informasi ilmiah yang tepat adalah langkah penting untuk membebaskan diri dari mitos yang salah. (*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Utara, 6 NOVEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan