Yuk Cegah Strok Sekarang Juga

Untuk menghindari stroke, aktivitas fisik bisa membantu menjaga berat badan ideal, mengontrol tekanan darah, dan meningkatkan kesehatan jantung. Kegiatan itu ampuh dalam mencegah stroke. -canva.com-

Intensitas latihannya adalah 3--5 kali per minggu atau 150--300 menit per minggu. Artinya, setiap kali aktivitas dilakukan, durasinya minimal 30 menit.

Selanjutnya adalah penguatan otot seperti melakukan olahraga yoga atau gimnastik dengan durasi 2--3 kali seminggu.

Terakhir adalah membatasi aktivitas sedentari, misalnya mengurangi duduk terlalu lama dan sebagainya.

BACA JUGA:Dinas Kesehatan Musnahkan Obat Kedaluwarsa

BACA JUGA:Siapa Sangka Jeruk Limau Menyimpan Banyak Manfaat Bagi Kesehatan Tubuh,Kulit dan Rambut Serta Cara Mengatasiny

Ada yang perlu diingat bahwa sebelum melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga wajib untuk melakukan pemanasan dan peregangan otot dilanjutkan gerakan inti, pendinginan dan kembali peregangan sesudah berolahraga.

Semua hal di atas adalah bagian dari metode yang dikembangkan oleh Kemenkes dengan istilah Pencegahan 3O + 1D dan CERDIK, meliputi Olahraga, Olah seni, Olah jiwa, dan Diet.

Sedangkan CERDIK adalah Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres.

Dalam hal pelayanan kepada penderita strok, Kemenkes telah melengkapi jaringan rumah sakit rujukan pemerintah dengan sarana dan prasarana memadai.

BACA JUGA:Hanya sedikit orang yang mengetahui bahwa daun kopi rebus mengandung banyak manfaat bagi kesehatan tubuh

BACA JUGA:Mengungkap Manfaat Rahasia dari Bunga Geranium untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui

Misalnya mengembangkan stroke registry sebagai basis bukti untuk kebijakan terkait struktur untuk masa mendatang. Selain itu melakukan transformasi kesehatan, mulai dari layanan primer hingga teknologi kesehatan.

Untuk penguatan layanan primer, dilakukan integrasi layanan yang mencakup deteksi dini strok.

Kemenkes, mengutip penjelasan dr. Yudhi, telah berupaya meningkatkan deteksi dini dislipidemia pada pasien diabetes melitus dan hipertensi sebagai upaya pencegahan strok.

Targetnya mampu menjangkau sekitar 10,5 juta orang kendati capaian tersebut baru mencapai sekitar 11,3 persen. Oleh sebab itu diperlukan upaya lebih masif yang melibatkan berbagai pihak, baik dari pemerintah, akademisi, organisasi profesi, sektor swasta, maupun masyarakat. Ini dilakukan untuk meningkatkan capaian deteksi dini sebagai upaya menurunkan risiko strok di Indonesia. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan