Kolaborasi RI-Rusia untuk Teknologi Kesehatan dan Pangan
BRIN dan Rosatom bersama dua perguruan tinggi terkemuka di Rusia menggelar Nuclear Young Talent Fest 2024 di Indonesia guna menyiapkan talenta IPTEK nuklir dalam negeri.- ANTARA FOTO/ Galih Pradipta-
“Kami telah memaparkan teknologi nuklir kami untuk pertanian dan kedokteran, dalam teknologi aditif, decomisioning, dan pengelolaan limbah untuk reaktor riset,” papar Anna.
Pejabat bidang bisnis internasional Rosatom, Boris Arseev meyakini teknologi dan solusi yang ditawarkan bisa berkontribusi signifikan bagi Indonesia. Dia berharap bisa bekerja sama dengan Indonesia dalam hal pemanfaatan teknologi nuklir.
Kerja sama ini merupakan kelanjutan dari perjanjian Indonesia dan Rusia mengenai pemanfaatan nuklir untuk tujuan damai. Perjanjian tersebut telah ditandatangani kedua negara pada 1 Desember 2006.
Menyiapkan Talenta
Satu hal, BRIN dan Rosatom bersama dua perguruan tinggi terkemuka di Rusia menggelar Nuclear Young Talent Fest 2024 di Indonesia guna menyiapkan talenta IPTEK nuklir dalam negeri.
BACA JUGA:Perkembangan Teknologi, Modernisasi Pelayanan Dinilai Penting
BACA JUGA:Ketika Inovasi Teknologi Menjaga Akar Tradisi
Kegiatan tersebut digelar pada 14-16 Oktober 2024 di Kawasan Sains dan Edukasi (KSE) A. Baiquni Yogyakarta dan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) BJ Habibie Serpong, Tangerang Selatan, Banten pada 17 Oktober 2024, dengan mengambil tema “Promotion and Development of Nuclear Higher Education Programs”.
Menurut Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Iptek BRIN Edy Giri Rachman Putra, kegiatan ini juga ditujukan guna menjaring talenta riset dan inovasi Indonesia untuk melakukan kolaborasi riset bersama perguruan tinggi maupun institusi riset di Rusia.
“Saat ini sudah ada kerja sama antara BRIN dengan Tomsk Polytechnic University dalam program Degree by Research (DbR). Ada empat mahasiswa program S3 dan satu mahasiswa program S2 yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Rusia melalui skema tersebut dan (kami) akan membuka tahap ke-2 untuk program DbR tersebut,” ujarnya.
Selain program DbR, pihak BRIN juga memiliki skema untuk mendukung mahasiswa, dosen maupun peneliti melakukan magang atau kegiatan riset bersama di Rusia melalui skema joint research visit dan skema lainnya seperti postdoctoral, visiting researcher atau profesor untuk melakukan kegiatan riset bersama di Indonesia, termasuk menyiapkan Beasiswa Program Doktor untuk Talenta Riset Nasional bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). (**)
Sumber Indonesia.go.id