Keluar Cairan Dari Telinga Anda? Kenali Ternyata Ini Penyebabnya, Jangan Diabaikan!

Ilustrasi-Alodokter-

6. Karena Mastoiditis

Kondisi mastoiditis merupakan infeksi bakteri serius yang terjadi pada prosesus mastoid, proyeksi tulang di belakang daun telinga, yang mengelilingi telinga tengah. 

Kendati lebih umum terjadi pada anak-anak, kondisi ini juga dapat menimpa orang dewasa dan dapat berakibat fatal jika tidak diobati. 

Pasalnya penyebab utama mastoiditis adalah penyumbatan nanah dan cairan di tuba eustachius, menghambat drainase udara pada sel-sel mastoid di telinga tengah.

Selain dari gejala termasuk nyeri di bagian belakang telinga, kemerahan, bengkak, keluarnya cairan, pembengkakan daun telinga, serta berbagai gejala lain seperti sakit kepala, demam, dan kelemahan otot wajah. 

BACA JUGA:Begini Cara, Mengeluarkan Serangga Yang Masuk Kedalam Telinga, Boleh Dicoba!

BACA JUGA:Bisa Disebabkan Karena Kebiasaan Sehari-hari, Inilah Sederet Penyebab Infeksi Telinga

Di sisi lain, pengobatan melibatkan antibiotik, seringkali melalui infus di rumah sakit. Apabila pengobatan tidak berhasil, tindakan bedah seperti pemasangan pipa kecil pada gendang telinga atau pengangkatan sel-sel udara mastoid mungkin diperlukan.

Di samping pencegahan melibatkan deteksi dini dan pengobatan infeksi telinga, serta pemberian vaksin pneumokokus untuk mencegah infeksi bakteri tertentu yang dapat menyebabkan mastoiditis.

7. Karena Fraktur Tulang Temporal

Apalagi Fraktur Tulang Temporal yang sering disebabkan oleh kecelakaan merupakan cedera kepala yang signifikan dengan 64% kasus terjadi akibat kecelakaan. 

Selain itu, telah dilaporkan bahwa 30% dari seluruh kasus cedera kepala mengakibatkan fraktur tulang kepala dengan fraktur tulang temporal mencapai 14-22% dari seluruh fraktur tengkorak, terutama disebabkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor.

BACA JUGA:Tak Usah Panik Dulu! Ini Beberapa Penyebab Telinga Sakit Saat Menelan serta Tips Mengatasi

BACA JUGA:Kenali Tindik Telinga Beserta Resikonya Sebelum Melakukan

Padahal fraktur tersebut dapat diklasifikasikan menjadi longitudinal (80% kasus) dan tranversal (10% kasus), dengan gejala yang bervariasi, termasuk perdarahan telinga dan gangguan pendengaran. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan