Operasional Capai Rp 4 Triliun, Dunia Tambang Pengaruhi Ekonomi di Bengkulu
Ketua Asosiasi Pertambangan Batu Bara (APBB) Provinsi Bengkulu, Sutarman-Radar Utara/Doni Aftarizal-
BENGKULU RU - Dunia pertambangan khususnya komoditi batu bara di Provinsi Bengkulu, diyakini memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap perekonomian daerah.
Bagaimana tidak, untuk belanja operasionalnya saja mencapai Rp 3,7 triliun hingga Rp 4 triliun per tahun, sehingga sektor tambang ini menjadi salah satu pilar penting yang memengaruhi ekonomi makro dan mikro di Provinsi Bengkulu.
Ketua Asosiasi Pertambangan Batu Bara (APBB) Provinsi Bengkulu, Sutarman mengatakan, nilai tersebut mencakup biaya operasional yang secara langsung dibelanjakan di Bengkulu, mulai dari tahap penambangan hingga ekspor.
"Tentu nilai itu sangat besar, apalagi seperti sekarang ini untuk mendapatkan hak tambang harus melalui proses lelang terlebih dahulu," ungkap Sutarman.
BACA JUGA:Smelter Baru Freeport Indonesia di Gresik, Babak Baru Industri Pertambangan
BACA JUGA:Perlawanan Lintas Generasi, Kisah Perjuangan Tolak Tambang Batubara dan PLTU
Maka dari itu, lanjut Sutarman, yang ada saat ini harus dijaga dengan baik. Terlebih belanja tahunan untuk operasional pertambangan batu bara, cukup besar yakni berkisar Rp 3,7 triliun hingga Rp 4 triliun.
"Tentu itu bukanlah angka yang kecil, dan pengeluaran tersebut mempengaruhi ekonomi lokal, baik di tingkat makro maupun mikro," kata Sutarman.
Menurut Sutarman, pengeluaran operasional yang besar tersebut melibatkan berbagai elemen penting, seperti biaya tenaga kerja, pengadaan alat tambang, hingga logistik.
"Jadi dengan belanja operasional itu saja, tidak hanya menjadi roda penggerak bagi perusahaan saja. Tetapi juga memberikan efek berantai pada perekonomian lokal, melalui aktivitas pertambangan," papar Sutarman.
BACA JUGA:Diduga Dampak Aktivitas Tambang Batu Bara, Jalan Provinsi di Jadi Longsor
BACA JUGA:Status Hutan Berubah, Investasi Tambang Emas Kian Mulus
Sutarman menambahkan, itu baru belanja operasional saja, dan bukan termasuk keuntungan perusahaan. Jadi, biaya ini sudah termasuk dalam operasional harian dari kegiatan penambangan hingga proses penjualan.
"Semua itu dibelanjakan di Bengkulu, dan nilainya bukan sedikit. Ini menunjukkan bahwa industri tambang, memiliki peran sentral dalam menggerakkan perekonomian Bengkulu," tambah Sutarman.