Waspadai Serangan Penyakit 'Ngorok' Ternak, Begini Cirinya

Terlihat kepala puskeswan Putri Hijau menyisir wilayah kasus-Radar Utara/ Sigit Haryanto-

KETRINA.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Selain mewaspadai serangan virus Jembrana, masyarakat khususnya para peternak yang memiliki hewan peliharaan. 

Baik sapi maupun kerbau juga diminta untuk mewaspadai serangan penyakit Ngorok. 

Hal ini dianggap penting karena sejak beberapa hari belakangan. 

Penyakit ngorok, ini sempat kembali mewabah di Provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:Virus Jembrana Ditularkan Lewat Gigitan Nyamuk dan Lalat, Usulkan Vaksinasi ke Pemprov

BACA JUGA:Sapi Mati Dicurigai Jembrana, Puskeswan Lakukan Langkah Ini

"Kasus di tempat kita alhamdulillah belum ada. Wabah penyakit ngorok ini sempat terjadi lagi di Bengkulu Selatan dan Kaur. Kendati demikian peternak harus tetap waspada," imbau Kepala Puskeswan Putri Hijau, Eri Zul, S.PT, Rabu, 16 Oktober 2024.

Untuk mengantisipasi serangan penyakit ngorok ini menurut Eri, peternak wajib mengetahui atau mengenali penyebab dan cara penularannya. 

Dijelaskan Eri, biasanya hewan ternak yang terserang penyakit ngorok memiliki ciri-ciri atau gejala klinis.

Seperti demam tinggi tidak mau makan, keluar cairan berlebihan dari hidung, diare, fases berdarah dan terjadi pembekakan di submandibula bawah dada dan kaki bahkan, pangkal ekor. 

BACA JUGA:Sapi Warga Marga Marga Sakti Sebelat Mati Mendadak, Dugaan Jembrana?

BACA JUGA:Sinyalemen Jembrana, Bisa Ditandai Penjualan Sapi dengan Harga Murah

"Gejala klinis ini bisa dilihat pada ternak yang terserang penyakit ngorok," ungkap Eri.

Untuk pencegahan penularannya pun, dijelaskan Eri, dapat dilakukan oleh peternak dengan beberapa cara yakni melakukan vaksinasi SE terhadap ternak yang sehat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan