Enak Si, Tapi Apakah Kalian Tau Resiko Dibalik Enaknya Makan Jeroan
ILUSTRASI-shutterstock-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO.- Di Indonesia, jeroan sering diolah menjadi makanan yang enak. Meski jeroan sangat enak untuk disantap, namun risiko seringnya mengonsumsi jeroan dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Apalagi jika Anda makan banyak.
Jeroan adalah sebutan untuk organ dalam hewan yang siap diolah menjadi masakan. Organ dalam antara lain lidah, pisang raja, usus, hati, paru-paru, jantung, limpa dan otak.
Kerugian dari seringnya konsumsi pasir
Tidak selalu berbahaya bagi tubuh. Ada banyak manfaat yang bisa Anda konsumsi dalam jumlah yang tepat. Karena tubuh membutuhkan banyak nutrisi yang berbeda-beda.
Tergantung pada jenis jeroan, jeroan mungkin mengandung nutrisi berbeda. Namun, jeroan seringkali dimasukkan dalam makanan berprotein.
BACA JUGA:WASPADA.! Dua Makanan Ini Penyebab Kangker, Termasuk Jeroan
BACA JUGA:Sudah Makan Banyak Tapi Tak Gemuk, Ini Tips Menaikkan Berat Badan dengan Sehat dan Efektif
Jeroan banyak mengandung vitamin dan mineral seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C, zat besi, kalsium, kalium, fosfor, tembaga dan seng. Nutrisi yang berbeda ini penting untuk menjalankan berbagai fungsi dalam tubuh.
Meski cendana kaya akan nutrisi, namun tidak disarankan untuk mengonsumsinya dalam jumlah banyak. Makan terlalu sering atau terlalu banyak akan beresiko bagi kesehatan tubuh kita yang bisa-bisa berakibat patal.
Nah, berikut ini beberapa resiko bila mengkonsumsi jeroan berlebihan bagi kesehatan tubuh yang jarang diketahui walaupun itu rasanya enak.
1. Kanker kandung kemih
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi amplas secara teratur meningkatkan risiko kanker kandung kemih. Oleh karena itu, jika Anda memiliki riwayat penyakit kanker, sebaiknya batasi konsumsi pasir untuk menghindari risiko tertelan pasir ini terus-menerus.
BACA JUGA:Makan Buah Sebaiknya Setelah Makan atau Sebelum Makan? Begini Penjelasannya!
BACA JUGA:Ini Alasan,Kenapa Bayi 6 Bulan Tidak Dianjurkan Untuk Makan Pisang
Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk menemukan hubungan antara makan kulit dan kanker usus besar.