Proyeksi Calon Tunggal : Kerek Pendapatan Perkapita Tembus 2,5 Juta Per Tahun

Proyeksi Calon Tunggal : Kerek Pendapatan Perkapita Tembus 2,5 Juta Per Tahun -Radar Utara/Benny Siswanto -

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Tahun pertama menjabat, pasangan calon tunggal : Arie Septia Adinata dan Sumarno, berambisi untuk mengerek pendapatan perkapita di daerah menuju Rp 1,8 juta hingga Rp 2,5 juta per tahun.

Calon tunggal dari Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu itu menilai, perlambatan ekonomi di daerah ini disebabkan, potensi maksimal yang ada di daerah belum terkelola dengan maksimal.

Kondisi itu terjadi, lantaran sektor kerangka infrastruktur strategis yang perlu digeber, belum tergarap dengan proporsional, sehingga mampu memberikan efek kejut ekonomi di daerah. 

"Kita harus memikirkan daerah ini bisa maju hingga 10 tahun yang akan datang," ujar Arie yang berpasangan dengan Sumarno di Pilkada Serentak 2024 yang melawan kolom kosong pada 27 November mendatang. 

BACA JUGA:komitmen Indonesia Menuju Masa Depan Energi Hijau

BACA JUGA:ASA Nomor Urut 1, Kolom Kosong Nomor Urut 2

Menurutnya, menjadi pekerjaan rumah kepala daerah mendatang adalah memiliki peta jalan atau roadmap pembangunan yang berfokus tidak hanya pembangunan infrastruktur, tapi juga pembangunan konektivitas untuk membuka keterisoliran yang terjadi di daerah. 

"Maka pembangunan infrastruktur strategis ini, akan menjadi target pemerintahan kedepan," ujarnya.   

Imbasan infrastruktur strategis yang belum mumpuni, disebutkan calon petahana ini yang menjadikan penyebab pendapatan perkapita masyarakat di daerah sulit beranjak naik. 

"Pendapatan perkapita kita saat ini adalah Rp 1,1 juta," ungkapnya. 

BACA JUGA:Masa Sanggah Berakhir, Ini Bocoran Hasil Sanggah

BACA JUGA:Waktu Protes Pengumuman CPNS 3 Hari, Ini Larangan Selama Masa Sanggah

Pastinya akan digapai secara bertahap, pasangan calon tunggal yang mengusung jargon Mahabbah ini, berambisi untuk mampu mengerek pendapatan perkapita masyarakat di daerahnya untu mencapai Rp 1,8 juta hingga Rp 2,5 juta per tahun.

RU pernah menulis, bagaimana strategi pembangunan di kawasan dengan wilayah yang tidak strategis, layaknya yang terjadi di Kabupaten Bengkulu Utara. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan