RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kasus ginjal, kini ditengarai terjadi pada kalangan anak-anak.
Walaupun, sejauh ini angka pasien cuci darah pada unit hemodialisa di RSUD Arga Makmur, belum menunjukkan kasus kerusakan ginjal pada anak pada catatan angka yang signifikan, ketimbang orang dewasa.
Hal ini tercerita dari Direktur RSUD Arga Makmur, dr Hj Herawati, saat dibincangi RU.
Hera mengatakan, sejauh ini angka pasien pada poli hemodialisas di rumah pelat merah ini, masih cenderung dari mereka yang sudah dalam usia dewasa.
BACA JUGA:RSUD Mukomuko Segera Buka Poliklinik Ginjal dan Hipertensi
"Kalau untuk anak, belum sampai pada cuci darah," ungkap Herawati, Kamis, 3 Oktober 2024 siang.
Walau begitu, dokter yang perdana menyuntikkan vaksin saat pandemi Covid-19 kepada Bupati Ir Mian pada awal-awal 2020-an saat pagebluk merebak di bumi menyampaikan, gejala ke arah indikasi permasalahan pada ginjal anak sudah mulai ditengarai terjadi.
Secara klinis, Hera belum mengungkap pangkal soal permasalahan pada organ penting tubuh pada anak tersebut.
Hanya saja, dia tak menampik, kemungkinan besar persoalan kesehatan prinsip ini lantaran dipengaruhi oleh konsumsi-konsumsi makanan yang mengandung zat berpemanis tinggi hingga makanan-makanan instan yang dikonsumsi secara berlebihan.
BACA JUGA:Kenali Tanda-tanda Penyebab Gagal Ginjal Stadium 5 Dan Cara Mengatasinya.
BACA JUGA:Minuman Populer Ini, Diwarning, Bahaya! Ginjal Taruhannya
"Kalau sampai cuci darah, angkanya relatif tidak signifikan, kalau dibandingkan dengan jumlah pasien dewasa.
Tapi kasus yang disinyalir mulai terjadi pada ginjal anak, ditengarai setelah dilakukan pengecekan di laboratorium terhadap kandungan urin anak," jelasnya.
Kondisi kandungan-kandungan seperti kadar darah dan lainnya, bisa mendeteksi permasalahan kesehatan pada organ-organ penting pada tubuh, salah satunya ginjal.