RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Dalam beberapa bulan terakhir, masyarakat Indonesia dihadapkan pada kenyataan pahit berupa kenaikan harga bahan pokok yang terus melambung.
Dari beras, minyak goreng, hingga sayur-sayuran, hampir semua kebutuhan sehari-hari mengalami lonjakan harga yang signifikan.
Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar di benak publik: apakah Indonesia sedang mengalami inflasi?
Apa Itu Inflasi?
Inflasi adalah fenomena di mana terjadi kenaikan harga barang dan jasa secara umum dalam suatu periode tertentu.
BACA JUGA:Meredahnya Inflasi Global Jadi Kabar Gembira untuk BI
BACA JUGA:Memahami Perbedaan Deflasi dan Inflasi Sebagai Dampak dari Perubahan Ekonomi
Dalam kondisi inflasi, daya beli masyarakat cenderung menurun, karena uang yang mereka miliki tidak lagi dapat membeli barang dan jasa dengan jumlah yang sama seperti sebelumnya.
Inflasi diukur melalui Indeks Harga Konsumen (IHK), yang mencerminkan perubahan harga dari berbagai barang dan jasa yang biasa dikonsumsi oleh rumah tangga.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sejak bulan Agustus 2023, telah terjadi kenaikan harga bahan pokok rata-rata sekitar 10% dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.
Beberapa bahan pokok mengalami lonjakan yang lebih tajam misalnya, harga minyak goreng naik hingga 30%, sementara harga cabai dan sayuran juga meningkat signifikan.
BACA JUGA:Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Diklaim Membaik
BACA JUGA:Inflasi di Bengkulu Kembali ke Posisi Ideal
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab utama kenaikan harga bahan pokok di Indonesia.
Pertama, perubahan cuaca ekstrem yang mempengaruhi produksi pertanian.
Musim kemarau yang panjang dan banjir yang terjadi di beberapa daerah mengganggu proses panen, sehingga pasokan bahan pokok menjadi terbatas.