Kenaikan harga rokok dapat menyebabkan penurunan penjualan, yang berpotensi mempengaruhi pendapatan para pekerja di sektor ini.
Di sisi lain, pemerintah berharap bahwa peningkatan tarif cukai akan berkontribusi pada penerimaan negara.
Cukai rokok merupakan salah satu sumber pendapatan signifikan bagi negara.
BACA JUGA:Wajib Tau, Bagi Para Perokok ! Ini Bahaya Rokok Bagi Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:Aturan Penjualan Rokok Diperketat, Polemik PP 28/2024 Bermunculan
Tahun 2024, pemerintah memproyeksikan pendapatan dari cukai rokok mencapai triliunan rupiah, yang dapat digunakan untuk mendanai program-program kesehatan dan pendidikan.
Namun, perlu dicatat bahwa jika penjualan rokok menurun secara signifikan, dampak ini bisa berbalik, mengurangi pendapatan pemerintah dari sektor ini.
*Dampak Kesehatan
Dari sudut pandang kesehatan, kenaikan tarif cukai rokok diharapkan dapat mendorong pengurangan jumlah perokok.
BACA JUGA:Wajib Tau, Bagi Para Perokok ! Ini Bahaya Rokok Bagi Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:Aturan Penjualan Rokok Diperketat, Polemik PP 28/2024 Bermunculan
Beberapa studi menunjukkan bahwa harga rokok yang lebih tinggi secara langsung berkorelasi dengan penurunan angka perokok, terutama di kalangan remaja.
Dengan demikian, kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi beban penyakit yang disebabkan oleh merokok, seperti penyakit jantung, kanker paru-paru, dan masalah pernapasan lainnya.
Pemerintah juga dapat menggunakan sebagian dari pendapatan yang diperoleh dari cukai rokok untuk mendanai program-program kesehatan yang fokus pada pencegahan dan pengobatan penyakit terkait merokok.
Ini akan membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi biaya kesehatan jangka panjang.
BACA JUGA:Aturan Baru Pengendalian Zat Adiktif: Rokok Eceran dan Iklan Dibatasi