"Risiko kematian dini semakin meningkat seiring dengan penurunan usia saat hamil," ujar Dr. Joel G. Ray, penulis studi dan spesialis kebidanan di St. Michael's Hospital, Toronto.
Tim peneliti menemukan bahwa risiko kematian dini paling tinggi terjadi pada perempuan yang hamil sebelum usia 16 tahun dan mereka yang hamil lebih dari satu kali selama masa remaja, sebagaimana dilaporkan oleh The New York Times.
BACA JUGA:Kenali 12 Manfaat dari Buah Kemang yang Baik untuk Ibu Hamil
BACA JUGA:Kenali 10 Manfaat dari Buah Zuriat untuk Kesehatan dan Baik untuk Program Kehamilan
4. Risiko mengalami Depresi Pasca Persalinan;
Sebuah studi yang diterbitkan di Clinical Medicine Insights: Pediatrics tahun 2019 menunjukkan adanya hubungan antara kehamilan di usia muda dan depresi pasca persalinan.
Ibu yang hamil di usia muda memiliki dua kali lipat kemungkinan mengalami depresi pasca persalinan dibandingkan dengan ibu yang hamil pada usia yang lebih matang.
Depresi pasca persalinan yang tidak terdiagnosis dan tidak ditangani dapat mengganggu perawatan bayi baru lahir.
Faktor-faktor seperti tekanan finansial, ketidaksiapan untuk menjadi orang tua, dan masalah hubungan dengan pasangan dapat memperburuk kondisi ini.
BACA JUGA:Wow Ini 10 Manfaat dari Buah Kiwi yang Baik untuk Ibu Hamil dan Menyusui
5. Berisiko Tumbuh Kembang Janin yang Tidak Optimal;
Kehamilan di usia yang terlalu muda dapat berdampak negatif pada perkembangan janin di dalam kandungan.
Janin yang dikandung oleh ibu yang masih sangat muda berisiko mengalami masalah dalam perkembangan otak.
Sebuah ulasan dalam jurnal Human Reproduction pada tahun 2007 menunjukkan bahwa kehamilan remaja dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kelainan bawaan pada sistem saraf pusat.
Selain itu, kelainan juga dapat terjadi pada sistem pencernaan dan muskuloskeletal.