RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pulau Madura di Provinsi Jawa Timur sejak lama dikenal sebagai Pulau Garam karena tingginya tingkat produksi garam di sana.
Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan rata-rata kontribusi garam dari Madura per tahun mencapai 30 persen dari produksi nasional. Karena itu Madura jadi lumbung garam nasional.
Tetapi Madura tidak hanya dikenal dengan garamnya. Di pulau seluas 5.025,3 kilometer persegi (km2) yang dihuni oleh 4 juta jiwa berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020 itu terdapat banyak keunikan dan menjadi potensi pariwisata.
Salah satunya terdapat di Sumenep, sentra penting garam di Madura sekaligus kabupaten dengan jumlah pulau terbanyak di Jawa Timur, yaitu 123 buah.
BACA JUGA:Deretan Pantai Indah dan Tersembunyi di Gunungkidul
BACA JUGA:10 Destinasi Wisata Gua di Indonesia yang Menarik Dijelajahi
Di bagian timur Sumenep terdapat sebuah pulau yang dijuluki sebagai Pulau Oksigen. Nama pulau itu adalah Gili Iyang yang masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Dungkek.
Gili atau pulau dalam bahasa setempat, memiliki luas sebesar 9,15 km2 didiami oleh 7.832 jiwa yang menghuni dua desa, yakni Bancamara dan Banraas.
Untuk mencapai Pulau Oksigen itu kita bisa menumpang taksi laut, sebutan masyarakat Dungkek untuk moda transportasi perahu kayu bermesin.
Waktu tempuh menuju Gili Iyang sekitar 30-40 menit, bergantung kondisi cuaca dan tinggi gelombang. Kita bisa naik taksi laut dari Pelabuhan Penyeberangan Dungkek yang baru dioperasikan awal 2021. Pelabuhan ini dapat ditempuh sekitar 30 kilometer dari pusat kota Sumenep.
BACA JUGA:Menikmati Keindahan Bawah Laut Indonesia dengan Freediving
BACA JUGA:Astrotourism: Berwisata sambil Mengamati Benda Langit
Ongkos taksi laut sebesar Rp10 ribu per orang untuk menumpang perahu berkapasitas antara 20-50 orang bergantung ukuran angkutannya.
Jarak antara Pelabuhan Dungkek dan Gili Iyang adalah sekitar sembilan kilometer yang dipisahkan oleh Laut Jawa. Gili Iyang memiliki dua dermaga yaitu di Pantai Ropet, Desa Banraas di ujung timur pulau yang dikhususkan bagi perahu nelayan. Satu lagi, dermaga penumpang di Desa Bancamara, di ujung barat pulau.
Begitu mendaratkan kaki di Gili Iyang jangan harap bisa langsung menemukan moda transportasi roda empat. Di sini moda transportasi untuk berkeliling pulau dengan pantai berpasir putih ini hanya ada ojek motor roda dua dan roda tiga yang disebut dengan odong-odong atau dorkas.