"Tentu ini merupakan dampak terbesar dari program ini, dengan ditandai meningkatnya produksi kerajinan tangan yang berasal dari limbah anorganik, terutama plastik. Berbagai produk kerajinan tangan sudah dihasilkan," tambah Usin.
Lebih lanjut Usin menyampaikan, meskipun potensi ekonomi dari produk kerajinan ini cukup besar, salah satu tantangan yakni pemasaran sebagaimana yang disampaikannya tadi.
BACA JUGA:Kader Lingkungan Kota Bengkulu Diklaim Kurangi 3,2 Ton Sampah Per Hari
BACA JUGA:Pengelolaan Sampah, Usin: Terus Perkuat SDM Kader Lingkungan
""Kita menghadapi tantangan dalam hal pemasaran. Produk-produk ini perlu lebih dikenal, baik di dalam maupun luar Bengkulu. Makanya kita berencana memanfaatkan teknologi digital dalam memperluas jangkauan pasar," singkat Usin. (*)