RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pertamina EP Cepu yang bertugas mengelola usaha hulu migas di wilayah Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina, memastikan keberlanjutan operasi untuk mendukung ketahanan energi dan memenuhi kebutuhan pasar global yang semakin berfokus pada energi bersih.
Komitmen ini ditunjukkan dengan penambahan beberapa wilayah kerja baru yakni PHE Masela, PHE North Ketapang, PHE North East Java dan WK Melati yang sebagian besar produksinya berupa gas, energi fosil terbersih yang mendukung era transisi ke energi baru terbarukan.
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Chalid Said Salim mengatakan tantangan besar industri hulu migas saat ini adalah meningkatkan produksi untuk mendukung ketahanan energi nasional.
Harapan peningkatan produksi saat ini berada di timur Indonesia dengan potensi yang dimanfaatkan secara maksimal.
BACA JUGA:Revisi UU Migas Dukung Investasi Migas dalam Era Transisi Energi
BACA JUGA:Pertamina Eksplorasi Peluang Kerja Sama Hulu Migas di Amerika Latin dan Karibia
Saya mengapresiasi kerja keras seluruh pihak, sehingga saat ini Regional Indonesia Timur menjadi tulang punggung hulu migas di Pertamina Subholding Upstream. Regional Indonesia Timur juga menjadi masa depan dan punya pengaruh dengan masuknya wilayah kerja baru seperti PHE Masela, PHE North Ketapang, PHE North East Java dan WK Melati.
"Penambahan ini menjadi tantangan sekaligus peluang yang memerlukan kontribusi kinerja terbaik dari seluruh perwira untuk mencapai target yang ditetapkan," kata Chalid dalam Perayaan HUT PEPC ke-19 di Jakarta.
Tema HUT berupa Collaborations for Sustainability, tambah Chalid, sudah tercermin dalam operasi Regional Indonesia Timur, yakni dengan banyaknya mitra bisnis dalam pengelolaan wilayah kerja.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Regional Indonesia Timur Muhamad Arifin mengatakan perayaan HUT ini menjadi istimewa dengan hadiah penambahan wilayah kerja baru.
BACA JUGA:Menteri ESDM: Optimasliasi Blok Migas Sanggup Kerek Produktivitas
BACA JUGA:PHE Buktikan Kinerja Optimal, Catat Produksi Migas Lebih dari 1 Juta Barel per Hari
Ini menjadi tantangan baru yang membutuhkan pembuktian dengan kinerja terbaik.
Untuk mewujudkan keberlanjutan operasi, kita membangun kemitraan strategis dengan pemangku kepentingan, karena komitmen untuk keberlanjutan tidak dapat dilakukan sendiri.
"Kolaborasi akan memastikan bahwa operasi berjalan harmonis dengan kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan,” ujarnya.