RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Tahukah Anda rasa pedas pada cabai sebenarnya adalah mekanisme pertahanan tanaman cabai agar tidak dimakan hewan khususnya mamalia.
Namun faktanya rasa pedas justru membuat orang Indonesia tergila-gila dengan sensasi membakar lidah tersebut.
Menurut penelitian ilmiah capsaicin atau hormon penyebab rasa pedas akan merangsang otak untuk melepaskan senyawa adrenalin dan endorfin.
Adrenalin sendiri akan membuat jantung berdegup kencang sementara endorfin memicu perasaan senang dan mengurangi rasa sakit secara alami.
BACA JUGA:Mitos dan Legenda Ikan Baung Asap Penyelamat Raja
BACA JUGA:Mengungkap Mitos Dibalik Asam Jawa
Mengkonsumsi cabai dalam aneka makanan berat menjadi sebuah petualangan menegangkan yang menyenangkan.
Tak aneh jika kemudian kuliner bercita rasa pedas selalu diburu para penggemarnya seperti pada kuliner yang satu seblak.
Kuliner seblak yang populer sejak tahun 2000-an ini, tidak diketahui Siapa penemu aslinya.
Ada yang mengatakan asal seblak bermula dari Cianjur, Tetapi banyak juga yang percaya seblak jajanan kuliner asli kota Bandung.
Tetapi tidak ada yang membantah bahwa seblak berasal dari kata Jawa Barat. Kata seblak sendiri berasal dari gabungan kata Sunda yaitu sedap dan nyegak yang artinya menyengat.
BACA JUGA:Mengungkap Rahasia Gudeg dan Mitos Pohon Nangka Kuliner Khas Yogyakarta
BACA JUGA:Menyibak Rahasia Rempah Mie Aceh
Sensasi yang kuat dari seblak berasal dari kencur sebagai bumbu khas dari kuliner seblak, Sedangkan menyegaknya tentu dari cabai yang memiliki sensasi pedas.
Dari Jawa Barat itu seblak itu nama bumbu, sedangkan kerupuk itu topengnya sebenarnya, tapi orang jawa barat diidentikkan bahwa seblak itu kerupuknya padahal seblak itu bahasa Sunda yang maknanya bumbunya.