Dia menyebut TikTok sebagai "mesin dopamin," sebagaimana dikutip dari Journal of Law & Technology.
Dia menambahkan bahwa dampak ini dapat menyebabkan anak-anak kesulitan dalam mencapai tujuan jangka panjang dan mengalami masalah dalam fokus di sekolah.
Masalah ini, menurutnya, bisa meluas dan memengaruhi berbagai aspek kehidupan mereka.
BACA JUGA:Wow!! Ini Dia 10 Manfaat dari Teh Barley untuk Kesehatan yang Wajib Diketahui...
BACA JUGA:Kalian Wajib Tahu 9 Manfaat dari Cabai Jalapeno untuk Kesehatan
Oleh karena itu, para peneliti merekomendasikan agar orang tua dan pemerintah menerapkan pengaturan yang lebih ketat untuk melindungi anak-anak dari potensi kecanduan ini.
"Menetapkan undang-undang yang ketat dan menerapkan pengawasan yang efektif bukanlah hal yang mudah, terutama di era digital yang terus berkembang. Namun, ini adalah upaya yang sangat penting untuk dilakukan," jelasnya.
Selain itu, tidak kalah pentingnya juga bahwa Saat seseorang menonton video yang menarik atau menghibur, otak melepaskan dopamin, neurotransmitter yang terkait dengan perasaan senang.
Konsumsi berlebihan konten semacam ini dapat menyebabkan lonjakan sensasi yang singkat, dan ketergantungan pada dopamin ini dapat mengurangi kepuasan dari aktivitas lain yang memerlukan lebih banyak usaha.
BACA JUGA:Ini Dia 9 Manfaat dari Biji Rambutan untuk Kesehatan yang Wajib Kalian Ketahui...
BACA JUGA:Kenali Manfaat dari Biji Teratai yang Baik untuk Kesehatan
Akibatnya, otak bisa menjadi kurang terlatih dalam proses berpikir mendalam dan analitis.
Secara keseluruhan, konsumsi berlebihan video pendek di platform seperti TikTok, YouTube Shorts, atau Instagram Reels dapat mempengaruhi cara otak bekerja, khususnya dalam hal konsentrasi, kemampuan berpikir kritis, dan kesehatan mental.
Mengelola penggunaan media sosial dengan bijak dan seimbang sangat penting untuk mencegah dampak negatif ini. (*)