Menuju Ekonomi yang Mandiri dan Berdaya Saing

Minggu 01 Sep 2024 - 22:13 WIB
Reporter : Wahyudi Ndut
Editor : Ependi

BACA JUGA:Pelaku Industri Kecil, Ini Cara Mendapatkan Sertifikasi TKDN-IK Gratis

Oleh sebab itu, wujud nyata juga keseriusan pemerintah, yakni telah mengambil kembali aset Indonesia yang selama puluhan tahun dikelola oleh pihak asing, antara lan Freeport, Blok Rokan dan Newmont.

“Alhamdulillah, semua itu bisa kembali ke pangkuan negeri ini,” tandasnya.

 

Industri Hijau dan Energi Terbarukan

Seiring dengan tren global menuju ekonomi hijau, pemerintah juga mengakselerasi pengembangan industri yang berkelanjutan. Agus Gumiwang menyatakan bahwa Kemenperin mengedepankan penerapan Standar Industri Hijau (SIH) sebagai alat utama untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dan mendukung transisi energi yang berkeadilan.

BACA JUGA:Prospek Cerah Industri Karoseri Bus Indonesia

BACA JUGA: Kawasan Industri Terpadu Batang Semakin Menggeliat

“Indonesia memiliki potensi besar dengan lebih dari 3.600 GW dari energi terbarukan seperti air, angin, dan matahari,” ujar Agus.

Mengenai potensi besar tersebut, Kemenperin terus berupaya untuk meningkatkan daya saing industri manufaktur yang menerapkan prinsip berkelanjutan.

Salah satu upayanya adalah melalui kebijakan industri hijau yang secara garis besar sudah mencakup tiga pilar dalam aspek sustainability, yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial.

“Industri hijau juga dapat digunakan sebagai tools dalam penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) guna mencapai target yang telah ditetapkan,” lanjut Agus. Oleh karena itu, Kemenperin mengakselerasi sektor industri untuk bertransformasi dari industri yang konvensional menjadi industri hijau melalui penerapan Standar Industri Hijau (SIH).

BACA JUGA:Industri Kelapa Indonesia, dari Kebun Rakyat hingga Pasar Dunia

BACA JUGA:Potensi Mineral Indonesia, Kunci Sukses di Industri Kendaraan Listrik

“Dengan penerapan industri hijau diharapkan dapat menjawab berbagai isu dan tantangan ke depan seperti perubahan iklim dan dekarbonisasi,” tegasnya.

Namun demikian, Presiden menekankan bahwa melakukan transisi energi secara hati-hati dan bertahap karena transisi energi yang ingin diwujudkan adalah transisi energi yang berkeadilan, terjangkau dan mudah diakses bagi masyarakat.

Kategori :