RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meresmikan Bendungan Margatiga yang berada di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyampaikan, Bendungan Margatiga merupakan bendungan ke-44 yang telah diresmikannya dalam periode 10 tahun pemerintahan Kabinet Indonesia Maju.
“Kita harapkan Bendungan (Margatiga), yang merupakan bendungan ke-44 yang saya resmikan dalam 10 tahun terakhir ini, dapat betul-betul bisa berfungsi dengan baik untuk irigasi, air baku, listrik dan reduksi banjir di hilir bendungan. Dan kita harapkan produktivitas petani yang terkait dengan bendungan ini bisa naik dengan signifikan,” kata Presiden Jokowi.
BACA JUGA:KPK Tahan Dua Tersangka Korupsi di PT Asuransi Jasindo, Kerugian Negara Rp38 Miliar
BACA JUGA:Industri Alat Kesehatan Melesat, Produk Dalam Negeri Kini Kuasai 48 Persen Pasar
Dalam satu dekade terakhir, Indonesia telah mencapai kemajuan signifikan dalam pembangunan infrastruktur air, khususnya melalui pembangunan bendungan.
Upaya ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memastikan ketersediaan air bagi irigasi, air baku, pengendalian banjir, serta pembangkit listrik.
Simbol Komitmen Pemerintah
Merujuk sambutan Presiden Jokowi, air adalah sumber kehidupan yang sangat penting bagi keberlanjutan masyarakat dan pertanian. Oleh sebab itu, manajemen pengelolaan sumber daya air di seluruh provinsi di Indonesia telah menjadi fokus pemerintah.
BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju Tekan Emisi Kendaraan Perusahaan, Wujudkan NZE
BACA JUGA:Kemnaker Luncurkan Posko dan Satgas untuk Lawan Hoaks Lowongan Kerja
Manfaat air, menurut Presiden Jokowi, pertama sebagai air baku untuk kehidupan. Kedua, untuk irigasi sawah-sawah. Dan ketiga, untuk mereduksi banjir.
Bendungan Margatiga terletak di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, dan dibangun sejak 2017. Bendungan itu merupakan salah satu contoh nyata dari sebuah inisiatif besar.
Dengan luas genangan mencapai 2.217,84 hektare dan kapasitas tampung sebesar 42,31 juta meter kubik, bendungan itu dibangun dengan anggaran sekitar Rp846 miliar.