RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Sebagai upaya penguatan Literasi dalam rangka menyambut Indonesia Emas 2045, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Bengkulu Utara memotori kegiatan Stake Holder Meeting, Jumat 30 Agustus 2024.
Kegiatan ini sebagai langkah kerja sama antara pihak pihak terkait yang terdiri dari Kepala Desa, Lurah, Camat, Ormas, Kepala Badan, Kepala Dinas dan lain lain, berlangsung selama satu hari di Aula Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Bengkulu Utara.
Bahasan meliputi tantangan apa saja yang akan dihadapi, mencari solusi, menggali potensi dan menyusun strategi guna bersinergi meningkatkan Literasi masyarakat.
Kerjasama antar lintas untuk mewujudkan Literasi yang mensejahterakan masyarakat, sama sama memberikan dukungan kepada pihak yang sedang menggiatkan Literasi, juga memasukkan kegiatan yang bersifat memajukan Literasi ke dalam program program kerja stake holder terkait.
BACA JUGA:Gelar PLM, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Bengkulu Utara Rangkul 50 Peserta
Salah satu fokus diskusi adalah mengenai penguatan Perpustakaan yang ada di desa desa. Pihak pihak yang terlibat dalam SHM diharapkan dapat memberikan dukungan lebih maksimal terkait tumbuh kembang Perpustakaan Desa.
Perpustakaan Desa yang merupakan pionir Literasi di golongan masyarakat pedesaan, membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah maupun para sukarelawan yang peduli terhadap kemajuan Literasi.
Semua pihak diharapkan memiliki kesadaran betapa pentingnya Literasi bagi kesejahteraan masyarakat, karena dengan kualitas Literasi yang tinggi, semua orang dapat mengetahui teknologi terkini, dapat memperluas daya pikir, dapat melihat peluang peluang usaha yang ada, sehingga berkesempatan meningkatkan tarap ekonomi setiap individu maupun golongan.
Dengan peningkatan Literasi, maka kualitas Sumberdaya Manusia di tiap tiap individu juga akan turut terdongkrak, yang tentu saja diharapkan dapat meningkatkan kemajuan suatu negara.
BACA JUGA:Tingkatkan Minat Baca Warga, Pemdes Diminta Buka Perpustakaan Desa
BACA JUGA:Tingkatkan Minat Baca, Rumah Ibadah di Mukomuko Miliki Perpustakaan
Dari SHM ini diketahui, ternyata untuk level dunia, Indonesia masih berada pada urutan terbawah dalam soal kualitas Literasi, untuk itu sangat diperlukan kebersamaan semua pihak dalam mensukseskan kerja besar serta berat, mengajak, memfasilitiasi dan menyadarkan masyarakat dalam membudayakan Litetasi.
Salah satu kelemahan yang menjadi penyebab rendahnya kualitas Literasi di Indonesia, terletak pada belum banyak tersentuhnya masyarakat di kalangan pedesaan, untuk itu, gebrakan pengenalan Literasi yang tepat, upaya penyadaran yang signifikan, beserta dukungan dukungan nyata lainnya, harus menjadi prioritas bagi para pemangku kebijakan, kaum intelektual ataupun para sukarekawan.
Indonesia Emas 2045 yang dicanangkan dan digadang-gadang pemerintah, mungkin akan sukar terwujud tanpa peningkatan SDM yang mumpuni, di mana peningkatan itu membutuhkan kerjasama dan dorongan dari semua lini kekuatan yang dimiliki bangsa saat ini.