Orang Bengkulu Utara, Bidik Pasar Lidi Sate

Jumat 30 Aug 2024 - 20:18 WIB
Reporter : Benny Siswanto
Editor : Ependi

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Tingginya kebutuhan lidi sate dan aneka makanan yang membutuhkan lidi, potensi itu dibidik oleh Luhut Sihombing (55). Kini dia memulai membuat lidi dengan angka produksi yang masih mempelajari pasar. 

"Produksi sehari saat ini masih 20 kg," ujar Luhut dijumpai di rumahnya beralamatkan jalan Lintas Lubuk Durian-Arga Makmur, Kelurahan Kemumu, Kecamatan Arma Jaya, Bengkulu Utara. 

Pebisnis satu ini, mengaku sudah melakukan sejumlah riset umum perihal sektor usaha yang tengah dirintisnya itu. Dia menganalisa, potensi kebutuhan lidik sate hingga cilok bahkan tusuk gigi kedepannya, memiliki prospek yang tinggi. 

Sejauh ini, terusnya, hasil pengamatan yang dilakukan bahwa kebutuhan lidik untuk beberapa aneka usaha kuliner ini, masih dipasok dari luar daerah. 

BACA JUGA:Wamendag: Kolaborasi dan Inovasi Kunci UMKM Naik Kelas

BACA JUGA:Usaha Rumah Tangga Didorong Berkembang Jadi UMKM

"Padahal, bahan baku di tempat kita ini kan cukup banyak. Makanya saya memberanikan diri," ungkapnya. 

Usai melakoni riset kecil perihal pangsa pasar, kebutuhan hingga bahan baku yang sudah dipetakan. Luhut pun langsung terbang ke pulau jawa. 

Dirinya menjujug wilayah Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Setibanya di kawasan tenggara Provinsi Jateng, tempat Waduk Gajah Mungkur, di sana Luhut membeli mesin pembuat lidi sate. 

"Karena serius di sektor ini, saya beli mesin di Wonogiri," bebernya, sembari menjemur lidi-lidi hasil produksi yang telah dihaluskan serta siap jual. 

BACA JUGA:Melalui UMKM, Perempuan Miliki Peran Tingkatkan Ekonomi Keluarga

BACA JUGA:Wabup ASA, Harapkan KUR Geliatkan UMKM

Usaha yang tengah digeluti Luhut, agaknya berpotensi menjadi klaster bisnis padat karya di daerah. Padat karya adalah sebuah usaha yang dapat membuat lahirnya lapangan kerja. 

Meski untuk saat ini, kata Luhut, usahanya masih digelutinya sendiri. Karena masih dalam fase uji coba, alih-alih menekan cost produksi, dirinya belum menggunakan tenaga kerja. 

"Kedepan, kalau memang berjalan tidak tertutup kemungkinan melibatkan tenaga kerja. Kini, kita garap sendiri dulu," terangnya, sembari mengurai lidi-lidi yang sudah dalam kebatan yang dijemur di depan tokonya. 

Kategori :

Terkait

Jumat 25 Oct 2024 - 21:31 WIB

Angin Segar untuk UMKM

Kamis 24 Oct 2024 - 09:55 WIB

Cabup Arie, Komitmen Dukung UMKM

Senin 21 Oct 2024 - 21:53 WIB

KUR Semakin Strategis Dongkrak UMKM