Varikokel dan kanker testis dapat menimbulkan gejala nyeri dan bengkak pada penis dan testis. Oleh karena itu, kondisi pria tidak subur selanjutnya adalah nyeri pada skrotum.
4. Menambah massa otot itu sulit
Salah satu fungsi testosteron adalah membentuk otot. Oleh karena itu, jika diimbangi dengan olahraga dan pola makan yang tepat, pria dapat membentuk otot lebih mudah dibandingkan wanita. Ya, meski tidak selalu berhubungan, massa otot yang sulit meningkat bisa menjadi tanda ketidaksuburan akibat rendahnya kadar testosteron.
BACA JUGA:Ini Dia 10 Manfaat dari Daun Sirih Merah yang Baik Untuk Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:Kalian Wajib Tahu dari Manfaat Bunga Lawang yang Baik Untuk Kesehatan Tubuh
5. Jumlah sperma yang rendah
Jumlah sperma yang tinggi merupakan salah satu faktor yang meningkatkan peluang kehamilan. Oleh karena itu, ciri-ciri utama pria infertil adalah tidak adanya sel sperma (azoospermia), jumlah sperma yang sedikit (oligospermia), dan penampilan yang tidak normal.
Tidak adanya sperma mencegah pembuahan. Saat ini, bentuknya yang kecil dan tidak biasa mengurangi kemungkinan kehamilan.
6. Disfungsi ereksi
Disfungsi ereksi adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pria tidak mampu mempertahankan ereksi saat tidur atau tidak mampu ereksi. Sebagian besar disebabkan oleh stres, kelelahan, konsumsi alkohol berlebihan, dan masalah hormonal.
BACA JUGA:Layanan Kesehatan Gratis Untuk Masyarakat Bengkulu
Disfungsi ereksi dapat menyebabkan kemandulan pada pria, namun biasanya pria mengalami kesulitan ejakulasi dan tidak mampu menghasilkan sperma untuk membuahi sel telur. Disfungsi ereksi lebih sering terjadi pada pria berusia di atas 40 tahun.
7. Pembesaran Payudara
Pada wanita seiring bertambahnya usia dan hormon meningkat, payudara menjadi lebih besar. Namun, lain halnya jika menyangkut laki-laki. Pembesaran payudara, juga dikenal sebagai ginekomastia, merupakan tanda infertilitas.
Pada pria, pembesaran payudara disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon testosteron dan estrogen. Pertumbuhan payudara terjadi ketika terdapat terlalu banyak estrogen. Hal ini biasanya dikaitkan dengan penurunan kadar testosteron. Nah, testosteron yang rendah bisa mengganggu produksi sperma.