Konsumen Mira kini berasal dari berbagai kota di Indonesia, serta dari negara-negara Asia seperti Myanmar.
BACA JUGA:Industri Minyak Kelapa di Indonesia: Potensi, Tantangan, dan Peluang Pasar Global
BACA JUGA: Industri Kerajinan Tangan Indonesia Menembus Pasar Internasional
Mira memulai bisnisnya dengan tujuan menaikkan popularitas batik Sragen, yang menurutnya masih kurang dikenal oleh banyak orang.
Motif batik Sragen yang cenderung abstrak dan kaya warna kini mulai mendapatkan perhatian lebih, berkat upaya Mira dalam memasarkan produk para pengrajin lokal.
Melalui inovasi dan kreasi yang berkelanjutan, Mira berhasil mendapatkan apresiasi dari tokoh-tokoh penting, termasuk presiden keenam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang pernah mengenakan batik produksinya.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa UMK Academy sejalan dengan komitmen Pertamina dalam mengimplementasikan semangat Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada Goal 8 yang berfokus pada pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan serta penciptaan lapangan kerja penuh dan produktif. "UMK Academy membantu UMKM di Indonesia menjadi lebih maju, berkualitas, dan melek digital, membuka jalan menuju pasar global," ujar Fadjar.
BACA JUGA:Surplus Neraca Dagang dan Ekspansi Industri Manufaktur, Optimisme Ekonomi Indonesia 2024
BACA JUGA:Potensi Mineral Indonesia, Kunci Sukses di Industri Kendaraan Listrik
Pertamina terus berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian SDGs. Seluruh upaya ini sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (**)
Sumber infopublik.id