RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Soal ancaman gempa, Indonesia merupakan negeri yang tidak bisa lengah soal lindu. Posisinya, berada di zona cincin api atau ring of fire.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, saat diwawancarai CNBC Indonesia, menegaskan tidak akan ingkar akan fakta ini.
Sempat disorot lantaran terkesan menginformasikan hal-hal yang menyebabkan keresahan publik? Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada atau UGM ini, tidak menampik kondisi implisit itu.
Malahan, menurut Dwikorita, memang perlu diawali dengan suasana kaget di masyarakat, menyikapi kondisi ini. Begitulah, lebih kurang seribuan tahun silam di Jepang yang negara berada di zona cincin api.
BACA JUGA:Ini Gunung Berapi Terbanyak di Dunia, Tingkat Erupsi di Indonesia Paling Mencolok
BACA JUGA:GUNUNG YANG TAK BERPUNCAK
Negeri "ring of fire" ini salah satu cirinya adalah banyaknya gunung-gunung api yang mengitari kawasan itu. Rasanya, begitu kondisi di Jepang. Begitulah juga keadaan di Indonesia. Mirip.
"Jepang, sudah memitigasi gempa sejak tahun 1.000-an," kata Dwikorita dilansir dari CNBC Indonesia.
Penataan mitigasi gempa yang sudah dilakukan lebih lama di Jepang, kata Dwikorita, menjadikan Indonesia menjadikannya sebagai salah satu kiblat mitigasi kegempaan.
Masyarakat negara matahari terbit itu, kata dia, sudah terlibat secara aktif soal kegempaan. Selain pemerintah bersama lintas lembaga.
BACA JUGA:Mengungkap Misteri Orang Pendek Digunung Tertinggi di Pulau Sumatera
BACA JUGA:Ini Gunung Berapi Terbanyak di Dunia, Tingkat Erupsi di Indonesia Paling Mencolok
Tak ayal, catatan sejarah gempa di Jepang lebih baik, rinci, runut dan lebih lengkap. Pembahasan gempa di masyarakat, sudah menjadi kultur sosial. Sudah tidak lagi, membahas gempa karena keresahan.
Pasalnya, mereka sudah sangat sadar bahwa potensi gempa merupakan bagian dari kondisi alam. Maka, persoalan gempa sudah relatif berdampingan dengan masyarakat.
"Indonesia sudah lebih baik juga saat ini. Tinggal lagi, menyamakan persepsi untuk siap menghadapi gempa yang bisa terjadi kapan saja, itu yang paling penting. Selain, pemerintah di setiap jenjang, melakukan mitigasi untuk mencegah potensi korban jiwa," ujarnya, menyeru.