Nyamuk Aedes vexans merupakan jenis nyamuk yang lebih dikenal di daerah beriklim sedang, namun juga ditemukan di beberapa wilayah Indonesia.
Selain itu Nyamuk ini biasanya aktif pada malam hari dan berkembang biak di genangan air yang terbentuk setelah hujan.
Nyamuk Aedes vexans dapat menjadi vektor penularan virus West Nile dan ensefalitis, namun kasus ini lebih jarang terjadi di Indonesia.
Namun nyamuk ini tetap menjadi ancaman karena kemampuannya menyebarkan berbagai jenis virus.
BACA JUGA:Giatkan Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD. Lakukan Langkah Ini..
BACA JUGA:Dinkes Bunuh Induk Nyamuk DBD di Wonosobo
4. Nyamuk Aedes Ochlerotatus Triseriatus;
Nyamuk ochlerotatus triseriatus merupakan salah satu jenis nyamuk yang banyak ditemukan di hutan dan pedesaan.
Disamping itu Nyamuk ini juga diketahui sebagai pembawa utama virus LaCrosse yang dapat menyebabkan ensefalitis, suatu peradangan otak.
Meski virus ini lebih banyak ditemukan di Negara Amerika Serikat, namun keberadaan nyamuk Aedes ochlerotatus triseriatus di Indonesia berpotensi menimbulkan risiko bagi masyarakat yang tinggal di sekitar habitat nyamuk.
Adapun gejalah yang akan anda rasakan, jika terkena virus nyamuk satu ini, yaitu;
BACA JUGA:Tidak Perlu Menggunakan Obat Nyamuk Kimia ! Cukup Tanam 5 Tanaman Hias ini di Dalam Rumah Anda
BACA JUGA:Kemunculan Nyamuk Jelang Magrib jadi Fenomena
- demam
- sakit kepala
- pada kasus yang parah