BACA JUGA: Industri Kerajinan Tangan Indonesia Menembus Pasar Internasional
BACA JUGA:Industri Minyak Kelapa di Indonesia: Potensi, Tantangan, dan Peluang Pasar Global
Dengan teknologi CCUS dan CCS, Subholding Upstream Pertamina memiliki peluang untuk memanfaatkan CO2 untuk diinjeksikan ke depleted reservoir untuk EOR/ EGR atau untuk disimpan sebagai hub pengurangan emisi dan injeksi. Hal itu terus dilakukan dalam upaya untuk terus meningkatkan produksi migas dalam rangka mendukung ketahanan energi nasional.
Capaian itu tidak terlepas dari upaya PHE mengelola strategi utama dalam mengelola baseline produksi, meningkatkan production growth melalui rencana kerja dan merger & acquisition serta meningkatkan reserve & resource growth dengan selalu mengedepankan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG).
"Kami bersyukur dengan seluruh pencapaian tersebut, kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pemangku kepentingan yang senantiasa mendukung kegiatan operasional perusahaan sehingga dapat berjalan dengan lancar, " ujar Chalid Said Salim selaku Direktur Utama PHE.
Seluruh capaian itu tidak terlepas dari kerja keras lebih dari 14.000 Perwira (sebutan pekerja Pertamina) dan didukung oleh implementasi teknologi digital mutakhir. Pengembangan solusi data analytic yang terintegrasi, standard, inovatif dan agile untuk membantu keputusan strategis bisnis, program penguatan infrastruktur pusat data & disaster recovery center yang terintegrasi serta pertahanan keamanan informasi dengan tata kelola keamanan informasi dan Security Operation Center demi menjaga keberlangsungan bisnis PHE juga terus dijalankan.
BACA JUGA:Industri Nonmigas di Luar Jawa, Tren Positif Menuju Pemerataan
BACA JUGA:Smelter Baru Freeport Indonesia di Gresik, Babak Baru Industri Pertambangan
PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG.
Dengan implementasi dalam komitmen untuk tumbuh bersama masyarakat dan menjaga lingkungan yang diwujudkan dalam berbagai program berkelanjutan, PHE juga telah berhasil mendapatkan penghargaan SDG Innovation Accelerator for Young Professionals 2024 yang diselenggarakan oleh Indonesia Global Compact Network (IGCN).
Ajang ini diikuti oleh 15 perusahaan yang merupakan anggota United Nation Global Compact (UNGC), dengan total 16 group innovator yang beranggotakan para profesional muda perusahaan baik dari BUMN maupun swasta.
BACA JUGA:Mendorong Daya Saing Industri Rotan Indonesia di Pasar Global
BACA JUGA:Ketahanan Industri Indonesia di Tengah Volatilitas Ekonomi Global
Dalam mendukung aspek Environmental, saat ini terdapat 128 program inisiatif aktif dekarbonisasi yang dijalankan di berbagai wilayah operasional Subholding Upstream Pertamina.
Hingga akhir Juni 2024, program inisiatif dekarbonisasi yang sudah dilakukan mencakup efficiency energy intensity, zero routine flaring, low carbon heat, low carbon power dan non routine emission.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menyampaikan, upaya PHE dalam produksi migas menjadi salah satu penopang untuk menjalankan peran Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional.