Seluruh Komponen Tumbuh
Sementara itu, dari sisi pengeluaran, pada triwulan II-2024 secara year on year, Edu mengatakan bahwa seluruh komponen mengalami pertumbuhan yang positif.
BACA JUGA:Ekonomi Sirkular Daur Ulang Sampah
BACA JUGA:Ketahanan Industri Indonesia di Tengah Volatilitas Ekonomi Global
Komponen pengeluaran yang menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi nasional adalah konsumsi rumah tangga.
“Konsumsi rumah tangga berkontribusi sebesar 54,53 persen. Jika dilihat dari pertumbuhannya, konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,93 persen (yoy) pada triwulan II-2024. Ini mengindikasikan masih kuatnya permintaan domestik dan daya beli masyarakat,” kata dia.
Sementara pengeluaran yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) yang tumbuh sebesar 9,98 persen (yoy) pada triwulan II-2024. Pada saat yang sama, komponen ekspor dan impor juga tumbuh masing-masing sebesar 8,28 persen dan 8,57 persen.
“Peningkatan ekspor didorong oleh kenaikan nilai dan volume ekspor migas dan nonmigas, sedangkan peningkatan impor didorong oleh kenaikan impor bahan baku dan penolong,” ujar Edy.
BACA JUGA:Komitmen Pemerintah Indonesia Memacu Ekonomi Daerah lewat Penguasaan Teknologi
BACA JUGA:Mesin Utama Pengerek Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Dari data yang ada, pada semester I-2024, ekonomi Indonesia mencatatkan pertumbuhan di 5,08 persen (yoy). Sebelumnya, Kantor Kepala Ekonom (Office of Chief Economist) Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan tahunan yang lebih rendah untuk kuartal II-2024 terkait dengan normalisasi kegiatan ekonomi pascapemilihan umum dan konsumsi musiman yang lebih tinggi selama perayaan Ramadan pada kuartal sebelumnya.
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri, pada Senin (5/8/2024), juga mengatakan kepada Antara bahwa investasi atau pembentukan modal tetap bruto (GFCF) diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi sebesar 4,7 persen, didorong oleh peningkatan penjualan semen untuk properti. Kemudian, ekspor neto RI juga diproyeksikan membaik karena kinerja ekspor yang lebih baik pada kuartal II-2024.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers KSSK di Jakarta, Jumat (2/8/2024) menyampaikan, demi menjaga kinerja konsumsi, belanja pemerintah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan terus diarahkan untuk menjaga stabilitas harga. Kementerian Keuangan juga akan terus mendorong program perlindungan sosial, terutama bagi masyarakat rentan, sehingga daya beli tetap terjaga. (**)
Sumber Indonesia.go.id