RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Paceklik listrik di Kabupaten Bengkulu Utara, mulai melibatkan Gardu Induk atau GI Arga Makmur.
GI yang berada di Desa Lubuk Gedang Kecamatan Lais ini diketahui, salah satunya disuplai dari Transmisi Pulau Baai itu, sudah melakukan kick off sejak kemarin via jaringan Satuan Utama Tegangan Tinggi (SUTT).
Kalau tidak ada perubahan, Senin, 5 Agustus 2024, infrastruktur yang dibangun sejak pagebluk Covid-19 oleh Unit Induk Pembangunan (UIP) Palembang ini, bakal memulai penyuntikan daya lewat satu jaringan arah Lais.
Nantinya, jaringan ini bertugas mengantarkan tegangan untuk wilayah meliputi Lais, Batiknau, Ketahun dan Napal Putih dengan total kapasitas listrik sebesar 7 mega watt.
BACA JUGA:Pengendalian Sampah vs Kesadaran Manusia yang masih Rendah
BACA JUGA:Daerah Klaim Verfal Data Calon Penerima Bansos Beras 353,7 Ton
Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Arga Makmur, Ferry Adrianta, dihubungi RU, tak menampik soal ini. Diterangkan Ferry, pengoperasian GI yang didesain menjadi penyuplai utama listrik kabupaten ini, pengoperasiannya dilakukan secara bertahap.
"Direncanakan besok (hari ini,red), untuk jaringan Lais," ujar Ferry Adrianta, Minggu petang, 4 Juli 2024.
Pantauan RU, perusahaan pelat merah ini masih akan menghadapi kendala teknis untuk jaringan menuju pusat pemerintahan. Jaringan yang akan menjujug Gardu Hubung (GH), sebelum disebar ke beberapa transmisi seperti Kota Arga Makmur, termasuk Giri Mulya itu, dihadapkan dengan tanam tumbuh. Rerata, PLN dihadapkan dengan permintaan ganti rugi yang menurut Ferry, nihil anggarannya.
Distribusi listrik ke arah GH Arga Makmur ini, tidak main-main padahal. Kapasitasnya nyaris separuh kemampuan GI Arga Makmur yang merupakan unit kerja di bawah kendali Unit Pelayanan Pembangkit Sumatera Bagian Selatan 2 atau UPP SBS 2 yang bertanggungjawab atas keandalan 60 Mega Watt (MW).
"Jaringan Arga Makmur nantinya akan membawa 25 MW," ungkap Ferry. Itu sama persis dengan beban existing listrik pada ruas yang saat ini kerap byar pet ini.
Cuma Ferry belum bisa menyampaikan kapan waktu beroperasinya jaringan anyar dari GI anyar itu. Tidak lain, persoalan pengoperasiannya dihadapkan dengan kendala tanam tumbuh yang rimbun di dekat jaringan listrik yang sangat mengganggu.
Otoritas daerah, rasanya tidak salah mengambil sikap. Apalagi, jaringan listrik di daerah ini menjadi utas penghantar tegangan terpanjang se Provinsi Bengkulu.