Belum lagi, aktivitas pengolahannya yang melalui pabrik, praktis memberikan implikasi pada potensial pencemaran lingkungan hingga pemanasan global yang kini tengah menjadi persoalan.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Leptop Gaming Terbaik Dengan Spesifikasi Gahar, Harga Di Bawah 20 Juta
BACA JUGA:Benarkah Kepala Udang Efektif Untuk Kesehatan, Simak Faktanya Berikut Ini
Tak jauh beda dengan tanaman karet. Selain sistem panennya memberikan konsekwensi harus dipanen setiap hari, untuk mendapatkan lateknya.
Pengelolaan juga acap menuai sorotan, layaknya limbah sawit, lantaran diduga dibuang oleh perusahaan ke aliran sungai ketika musim hujan tiba.
Persoalan ini sudah sering terjadi. Namun tak kunjung pernah terbukti. Terlebih, pengecekan sampel oleh otoritas, tak jarang yang terkesan sulit dilakukan secara realtime atau responsif ke lapangan ketika muncul keluhan.
"Dengan aren, kita menawarkan potensi sistem padat karya di masyarakat. Dengan aren juga kita mengusulkan varietas baru yang lebih ramah lingkungan serta proses panen yang setiap tahunnya kian lebih mudah," ungkapnya.