Bunga Bangkai Ditemukan di Bantaran Sungai Air Berau

Sabtu 13 Jul 2024 - 21:13 WIB
Reporter : Doni Aftarizal
Editor : Ependi

BENGKULU RU - Sungai Air Berau Kabupaten Mukomuko tidak hanya memiliki pesona wisata alam semata, tetapi bantaran sungai tersebut juga menjadi habitat Bunga Bangkai atau Kibut.

Sehingga fakta ini juga membuat masyarakat Desa Air Berau dan Lubuk Bento, untuk senantiasa menjaga serta mempertahankan kelestarian aliran Sungai Air Berau.

"Kami kembali menemukan Bunga Bangkai, ketika pergi memancing dengan cara menyusuri Sungai Air Berau," ungkap Warga Lubuk Bento, Yusuf Rani diamini rekannya, Buktikan dan Lubisno.

Menurut Yusuf, penemuan Bunga Bangkai ini, bukan kali pertama. Karena sebelumnya saat melakukan aktifitas serupa, Ia bersama rekan-rekannya memang kerap menemukan Bunga Bangkai.

BACA JUGA:Ketahanan Industri Indonesia di Tengah Volatilitas Ekonomi Global

BACA JUGA:Inilah 44 Pelajar di Bengkulu Utara yang Lolos Seleksi Paskibraka 2024

"Bukan sekalidua kami menemukan Bunga Bangkai di bantaran Sungai Air Berau ini, tapi sudah beberapa kali. Palingan yang membedakan itu, ukurannya saja. Ada yang kecil, ada yang besar hingga tingginya melampaui kami," beber Yusuf.

Sementara itu, Ketua Badan Pengelola Sungai Air Berau, M. Yakin menyampaikan, bantaran Sungai Air Berau memang merupakan habitat Bunga Bangkai.

"Bahkan keberadaan Flora jenis ini, menjadi nilai jual dan daya tarik hingga Sungai Air Berau kita jadikan eko wisata," tegas Yakin.

Yakin menambahkan, ini juga yang melatarbelakangi pihaknya bersama masyarakat Desa Air Berau dan Lubuk Bento, terus berjuang untuk menjaga kelestarian Sungai Air Berau.

BACA JUGA:Panen Sawit Lahan DAS Picu Letusan Senjata. Majah: Perusahaan Tidak Berhak!

BACA JUGA:12 Juli Diperingati Sebagai Hari Koperasi, Tahukah Anda Kapan Koperasi Berdiri

"Selain memiliki nilai wisata, Sungai Air Berau juga memiliki cagar budaya. Makanya setiap ada aktifitas yang dapat mengancam kelestarian Sungai Air Berau, kita tolak dan lawan," tegas Yakin.

Lebih lanjut Yakin mengatakan, sejarah kelam pernah terjadi di Sungai Air Berau ini. Sekitar tahun 1940an, Sungai Air Berau pernah banjir bandang. Kemudian masyarakat juga sempat tertimpa bencana aneh, berupa gatal-gatal, kudis dan lainnya.

"Atas kesepakatan para sesepuh waktu itu, dijagalah kelestarian Sungai Air Berau hingga sekarang, dan akhirnya bencana tidak lagi terjadi," singkat Yakin. (tux)

Kategori :

Terkait