Secara tiba-tiba menghentikan sepeda motor di pinggir jalan dengan alasan akan menjemput ibunya dan meminta korban yang masih berstatus anak di bawah umur ini, untuk menunggu di lokasi.
BACA JUGA:Pemkab BU Mulai Matangkan Persiapan HUT RI Ke 79, Tahun 2024
BACA JUGA:Rio-Tono Bisa Jadi Kuda Hitam Pilwakot Bengkulu
Karena korban menolak, terjadilah perdebatan antara pelaku dan korban untuk beberapa saat.
Namun diduga, pelaku memilih mengakhiri perdebatan dan melanjutkan perjalanan bersama korban.
Sayangnya, pelaku kembali menghentikan sepeda motornya sebelum sampai di rumah tujuan dan berbelok ke salah satu persimpangan jalan menuju ke pondok yang ada di area perkebunan.
Di lokasi ini, pelaku yang tampaknya sudah tak mampu mengendalikan diri, tampak beringas dan kesetanan.
BACA JUGA:Pilgub, Gubernur Rohidin Tetap Fokus Tuntaskan Agenda Pembangunan Daerah
BACA JUGA:80 Pejabat Eselon III dan IV Diminta Jalankan Tugas Dengan Baik
Pelaku berupaya memaksa untuk menggagahi korban serta meraba area sensitif korban anak di bawah umur ini.
Hanya saja, korban tak tinggal diam atau pasrah karena korban terus memberikan perlawanan serta memberontak untuk melepaskan diri.
Upaya korban tak sia siap, pelaku akhirnya memilih kabur karena korban terus berusaha menjerit dan mengancam bakal melaporkan ulah bejat pelaku kepada keluarganya.
"Karena korban terus melawan dan memberontak, akhirnya pelaku kabur dengan meninggalkan korban di lokasi.
BACA JUGA:Edukasi dan Literasi Keuangan Faktor Penting Tumbuhkan Ekonomi
BACA JUGA:Festival Tabut, UMKM Tumbuh dan Penggiat Seni Kian Kreatif
Kemudian korban menghubungi keluarganya, menceritakan apa yang dialami sehingga keluarga tidak terima dan melaporkan ke polisi," kata Kapolsek.