RADARUTARA.BACAKORAN.CO- Jika menyebut salah satu budaya jepang yang populer di nusantara tentu ramen menjadi salah satunya.
Mie dengan tekstur kenyal ini memang mempunyai cita rasa yang khas yang mampu menembus penikmat kuliner di tanah air dan menjadi salah satu menu populer diantara mie khas nusantara lain.
Disajikan dengan kaldu hangat yang gurih, racikan toping ramen yang berbeda dengan mie kebayakan, membuat kedai ramen di berbagai tempat selalu ramai akan pembeli.
Ramen sendiri adalah mie yang terbuat dari tepung terigu dan disajikan dalam kaldu yang cendrung kuat dan kental.
BACA JUGA:Cegah Penuaan Dini! Berikut Ini Deretan Sayuran Yang Menolak Tua.
BACA JUGA:Seni Membaca Keberuntungan Garis Tangan
Rasa yang paling umum adalah kecap dan miso yang merupakan pasta kental yang merupakan hasil fregmentasi kedelai.
Untuk topingnya sendiri ramen orisinil biasanya menggunakan irisan nori atau rumput laut dan juga menma alias rebung kering.
Hampir setiap wilayah di Jepang memiliki variasi ramennya masing-masing yang merujuk pada kuah kaldu yang dipakai.
Ada beberapa jenis kadlu yang biasa digunakan untuk ramen, ada tonkutsu yang diracik dari lemak dan tulang babi biasanya terlihat dari kaldu kental dan berwana putih. Di Indonesia yang mayoritas beragama muslim tak banyak restoran yang memakai kadlu jenis ini.
BACA JUGA:Bukan Sekedar Cemilan Biasa! Ini 8 Manfaat Konsumsi Ubi Rebus Pada Pagi Hari Bagi Kesehatan
Kemudian ada shio yang diracikan dari kaldu ikan, ayam dan rumput laut biasanya kaldunya berwarna kuning jernih.
Lalu shoyu kaldu jernih hasil rebusan ayam, ikan sayuran atau sapi. Yang terakhir adalah miso, kaldu ayam atau ikan yang dicampur dengan bahan dasar miso atau bumbu olahan dari hasil fermentasi kedelai.
Uniknya tak banyak tau ramen sendiri adalah bentuk lain dari mie gandum khas cina. Asal usul ramen dapat ditelusuri kepecinan yokohama yang duluh banyak di huni oleh imigran tiongkok yang berasal dari guanzo.