Pemindahan bibit dari persemaian ke lahan berlangsung pada waktu sore atau malam hari supaya bibit cabai tidak menjadi layu.
Penanaman diawali dengan melubangi tanah menggunakan tugal, pada bagian lingkaran lubang mulsa, lalu bibit cabai dilepaskan dari polybag dan dimasukkan ke dalam lubang dengan kedalaman sekira 5 Cm dan diurug kembali dengan tanah.
8. PEMUPUKAN DENGAN CARA KOCOR
Setelah berumur satu minngu tanam cabai sudah bisa dipupuk dengan sistem kocor. Pemupukan cara kocor yaitu dengan melarutkan pupuk pertumbuhan tanaman ke dalam tanki sprayer, lalu dikocorkan pada setiap batang cabai. Pemupukan dengan metode kocor ini dilakukan minimal empat kali dalam satu bulan.
Penggunaan pupuk pertumbuhan hanya diberlakukan saat cabai masih kecil atau masa generatif, sementara diusia pegetatif, tanaman cabai dikocor dengan pupuk perangsang bunga dan buah.
BACA JUGA:DPRD Bengkulu Utara Ucapkan Dirgahayu Bhayangkara ke 78, Jalin Kerjasama Untuk Saling Menguatkan
BACA JUGA:Presiden Hasil Pemilu, Prabowo Operasi Pascakecelakaan Terjun Payung
9. PENGENDALIAN HAMA
Pengendalian hama dikerjakan dengan cara menyemprot pertisida ke seluruh bagian tanaman cabai. Beberapa hama pengganggu biasanya berupa ulat, belalang, jangkrik dan kutu trip.
Penyemprotan hama dikerjakan secara rutin, minimal satu minggu sekali, atau sesuai dengan kondisi serangan hama. Penyepraian hama ulat dan lainnya juga bisa bergantian dengan penyepraian fungisida untuk jamur atau bakteri jahat yang bisa menjadi penyakit pada tanaman cabai.
10. PEMASANGAN AJIR
Ketika ketinggian cabai sudah mencapai dua jengkal, maka saatnya petani memasang ajir dan mengikat batang cabai pada ajir.
Pengikatan batang cabai pada ajir dibarengi dengan penyepingan atau pembersihan tunas air yang dirasa kurang bermanfaat dan bisa mengganggu pertumbuhan cabai.
BACA JUGA:Menangkan Dempo-Bang Ken, Emak-Emak Siap Berjuang
BACA JUGA:Imbas PDN Diretas, PIP Kuliah Rp14 Triliun Terganggu. Ini Dampaknya...
11. PEMANENAN