Banner Dempo - kenedi

Harga Cabai Makin Pedas, Pedagang Lotek Menjerit. Segini Harga Perkilogram...

Ilustrasi penjual cabe merah. -antarasumbar/Akmal Saputra-

MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO- Sejak dia hari lalu, harga cabai di Kabupaten Mukomuko terus merangkak naik dari Rp 80 ribu menjadi Rp 100 ribu per kilo gram.

Kondisi itu tentu berdampingan, langsung kepada masyarakat. Khususnya para pedagang lontong dan lotek yang notabene banyak memakai cabai.

Sekar, salah satu pedagang lotek di Desa Lubuk Sanai 3 mengatakan.

Selama harga cabai khususnya cabai rawit yang sangat mahal, pihaknya pun dengan terpaksa mengurangi porsi pedas pada dagangan loteknya.

BACA JUGA:Ini Prediksi 25 Anggota DPRD Mukomuko Pemenang Pileg 2024

BACA JUGA:Kintamani, Negeri Pemberi Kebahagiaan

Ia menjelaskan, biasanya setiap satu porsi lotek itu dikasih cabai sebanyak 6-10 buah cabai.

"Kalau pembeli rata-rata minta pedas, dan biasanya saya kasih 10 buah cabai. Tapi karena s karang harganya selangit, paling bisa saya kasih 8 buah kalau yang minta pedas. Kalau yang tidak minta pedas, paling saya kasih 5 buah," katanya.

Sebagai pedagang lotek, ia sangat berharap agar harga cabai kembali stabil seperti sediakala.

Sebab jika harga terus mahal, pihaknya mengaku tidak dapat untung. Sejauh ini, Sekar mengaku tidak tahu penyebab harga cabai naik khususnya cabai rawit.

BACA JUGA:Napak Tilas Kawasan Kauman Semarang

BACA JUGA:Wajah Baru Griya Anggrek Indonesia

Namun informasi yang didapat, pasukan cabai dari luar daerah berkurang karena petani belum panen.

"Kalah kabarnya begitu. Pastinya saya tidak tahu, apa cabai lagi langka atau karena yang lainnya. Mudah-mudahan saja harga cabai murah lagi supaya saya dan pedagang makanan lainnya bisa mendapat keuntungan," ujarnya.

Terpisah, Plt Kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten Mukomuko, Nurdiana, SE, MAP mengatakan.

Salah satu penyebab harga cabai mahal di daerah ini. Karena pasokan cabai dari luar daerah Kabupaten.

BACA JUGA:Jarang Diketahui, Berikut 5 Manfaat Tidur Dilantai Bagi Kesehatan

BACA JUGA: Ini Ketentuan Pendaftaran bagi Calon Penerima KIP Kuliah 2024

Baik dari Kabupaten Kerinci, maupun  dari Sumatera Barat berkurang.

Hal itu disebabkan karena sebagian petani cabai belum panen.

"Selama ini kita masih mengandalkan  pasokan cabai dari luar daerah. Karena pasokan  cabai dari daerah kita belum cukup. Jadi kalau pasokan cabai dari luar daerah berkurang, dapat dipastikan  harga cabai mahal. Begitu juga sebaliknya. Kalau pasokan cabai banyak, harganya pun murah," pungkasnya. (rel)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan