Penyuplai arus listrik di daerah tersebut adalah GI Sukamerindu dengan jarak lebih kurang 60 km dari Kota Arga.
BACA JUGA:Bocoran Kelulusan Pantarlih, Ini Tiga Pertimbangan Persyaratan
Kemudian GI Pekalongan di Kepahiang yang berjarak lebih kurang 100 kilometer, GI Tes di Lebong dengan jarak lebih kurang 70 km serta PLTD Kota Bani di Kecamatan Putri Hijau.
Manager Unit Layanan Pelanggan atau ULP PLN Arga Makmur, Fahmi Romadona menjelaskan, karena panjang jaringan, suplai listrik yang tiba di gardu penghubung terus berkurang.
Dengan posisi belum berfungsinya Gardu Induk Arga Makmur, kebutuhan voltase listrik di daerah, praktis masih terseok-seok.
Kalau dianalogikan, seperti seseorang yang memiliki tingkat birahi tinggi, namun kemampuan yang sudah tidak seimbang, begitulah kondisi energi listrik di daerah ini.
BACA JUGA:Bocoran Kelulusan Pantarlih, Ini Tiga Pertimbangan Persyaratan
Secara kumulatif, masih Fahmi, total kebutunan listrik di daerah ini, yang meliputi Kota Arga Makmur sebagai pusat pemerintahan, bisa mencapai 20 hingga 22 KV.
Dengan jumlah pelanggan total mencapai 86 ribu, Fahmi menyampaikan, pengoperasian GI Arga Makmur nantinya akan menjadi sangat strategis dalam menopang kebutuhan listrik di daerah.
Untuk diketahui, penjualan listrik via PLN Arga Makmur saat ini setidaknya saban bulannya mencapai Rp 10 miliar.
Rerata, tertib pembayaran total pelanggaan yang berhasil dihimpun satker pelayanan pelanggan ini di angka Rp 9,8 miliaran.
BACA JUGA:Para Wanita Wajib Tahu! Ini Manfaat Konsumsi Air Jeruk Nipis Dicampur Timun Bagi Kesehatan
BACA JUGA:Kenali! Ini 5 Ciri Apabila Anak Sudah Kecanduan Gadget. Jangan Sampai Terlambat;
Penelusuran RU yang turut diamini manajemen PLN, meski diklaim menurun, tingkat tunggakan listrik di daerah ini saban bulannya bisa menembus Rp 300 hingga 400-an juta.