KETRINA.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pemerintah desa dan masyarakat Desa Tanjung Alai, Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara.
Dibantu oleh pihak kepolisian Polsek Ulok Kupai dan sejumlah perusahaan, melakukan langkah swadaya.
Sebagai tindakan darurat dalam menangani kerusakan jalan provinsi yang menghubungkan antara Kecamatan Napal Putih-Kecamatan Ketahun, tepatnya berada di jalan poros Desa Tanjung Alai.
Langkah ini terjadi setelah pemerintah provinsi khususnya Gubernur Bengkulu tidak kunjung memperbaiki kondisi jalan yang telah rusak dalam jangka waktu yang cukup lama.
BACA JUGA:Soal Jalan di Desa Tanjung Alai, Camat: Butuh Kesadaran dan Kolaborasi Bersama
BACA JUGA:Longsor Jalan Provinsi di Desa Tanjung Alai Makin Parah. Waspada Saat Melintas 3 Titik Ini...
Ditambah, musim penghujan yang tengah berlangsung saat ini semakin memperluas atau memperparah kerusakan jalan yang mengakibatkan badan jalan longsor hingga mengancam akses jalan utama di Desa Tanjung Alai, itu putus.
Pjs Kades Tanjung Alai, Muhtalimun, mengungkapkan, aksi swadaya ini muncul karena ketidakpuasan atas usulan atau desakan pemerintah desa dan masyarakat terhdap pemerintah provinsi yang tak kunjung merespon perbaikan jalan yang tengah rusak parah itu.
"Kami dari desa dan masyarakat, dibantu kepolisian dan perusahaan swadaya menahan badan jalan yang sempat longsor. Agar tidak semakin parah. Mulai dari gorong-gorong, batu, ban, tenaga hingga alat berat semuanya kita kerahkan secara swadaya supaya longsor yang sempat mengikis badan jalan tidak semakin luas. Karena jika dibiarkan, dengan kondisi cuaca seperti ini kerusakan akan tambah parah dan bisa menyebabkan jalan terputus total," ujar Kades, Kamis, 20 Juni 2024.
Diakui Kades, kerusakan jalan provinsi di desanya itu sudah berlangsung lama.
BACA JUGA: Diminta Bertanggungjawab Perbaiki Jalan Longsor Jabi-Tanjung Alai, Camat Panggil PT Bama
BACA JUGA: Pencegahan Stunting dan Kekerasan Terhadap Anak Jadi Konsen Pemdes Tanjung Alai
Bahkan, kata Kades, sebagian dari badan jalan terkikis hingga longsor hingga membuat kendaraan yang melewati jalan tersebut harus berhati-hati.
"Dampaknya sangat terasa bagi warga lokal dan pengguna jalan, khususnya saat dilewati oleh mobil angkutan hasil perkebunan dan barang. Harus berhati-hati, karena separo badan jalan sudah terkikis dan kedalamannya cukup signifikan," tandasnya.
Lebih jauh Kades berharap, agar pemerintah provinsi segera memprioritaskan perbaikan jalan ini dan memasukkannya ke dalam program perbaikan jalan provinsi.