BENGKULU RU - Rencana strategis Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu untuk membuka konektivitas antara Provinsi Bengkulu dengan Jambi, mendapat dukungan dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Jambi dan Badan Masyarakat Adat (BMA) Provinsi Bengkulu.
Bahkan bentuk dukungan tersebut, LAM Jambi dan BMA Provinsi Bengkulu bakal membuat Momerandum Of Undestanding (MoU) serta terlibat dalam kepengurusan izin pinjam pakai kawasan.
"Rencana strategis sangat bagus," ungkap Ketua LAM Jambi Perwakilan Khusus DKI Jakarta, Zainal Abidin usai ramah tamah dan silahturahmi dengan Gubernur Rohidin Mersyah dan BMA Provinsi Bengkulu, Minggu 16 Juni 2024.
Menurut Zainal, pembukaan konektivitas antara Provinsi Bengkulu-Jambi melalui Kabupaten Lebong dan Kabupaten Merangin tersebut, tentunya berdampak positif bagi keterhubungan Bumi Melayu.
BACA JUGA:Ingat! Selain Jeruk & Nanas, Hadapi Kolesterol & Lemak Saat Momen Idul Adha Dengan Jus Buah Ini....
BACA JUGA:Stop! Ini 5 Bahaya Mengisi Ulang Botol Air Minuman Kemasan Bagi Kesehatan
"Makanya upaya ini sangat patut dan layak kita dukung, sehingga keterbukaan konetivitas itu bisa terealisasi," kata Zainal.
Sementara itu, Gubernur Rohidin Mersyah menyampaikan, untuk merealisasikan konektivitas tersebut, dibutuhkan izin prinsip pinjam pakai kawasan hutan.
"Mengingat bakal membelah Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Untuk mendapatkan izin tersebut, terlebih dahulu harus mendapatkan atau mengantongi rekomendasi dari UNESCO," jelas Rohidin.
Lebih lanjut Rohidin menyampaikan, namun dengan dukungan dari LAM Jambi dan BMA Provinsi Bengkulu, kawasan hutan ini terlebih dahulu diusulkan penurunan status menjadi hutan adat.
BACA JUGA:Wabup ASA : Idul Adha Episentrum Ekonomi Tahunan, Angkanya di Daerah Ini Nyaris Rp 19 Miliar
BACA JUGA:Hari Ini, Masjid Baitus Sakinah Potong Sapi dan Kambing Kurban
"Sehingga nanti poros tersebut bisa terbangun dan bisa membangun ekonomi, namun tetap mengedepankan kawasan tersebut terjaga kelestariannya," demikian Rohidin. (tux)